kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Pelarangan mi instan indikasi perang dagang?


Senin, 11 Oktober 2010 / 14:01 WIB
Pelarangan mi instan indikasi perang dagang?
ILUSTRASI. Casio G Shock GA-700


Reporter: Asnil Bambani Amri |



JAKARTA. Penolakan mi instan produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang masuk ke Taiwan mengindikasikan adanya persaingan pasar mi instan di negara itu. Pasalnya, mi instan dari Indonesia mengalami kenaikan ekspor karena jumlah konsumsinya yang meningkat.

“Bayangkan konsumennya saja dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bisa mencapai 150.000 orang, belum termasuk orang-orang yang ada disekitarnya,” kata Bambang Mulyatno, Kepala Bidang Perdagangan, Kantor Dagang dan ekonomi Indonesia di Taipei disela-sela rapat kerja di komisi VI DRP RI di Jakarta, Senin (11/10).

Bambang yang mengindikasikan adanya perang dagang itu menegaskan, jumlah konsumsi mi instan dari Indonesia tersebut mengalami peningkatan karena citarasanya yang gurih. “Karena produk Indonesia dengan produk mereka (Taiwan) berbeda, produk Indonesia itu lebih gurih,” jelas Bambang. Sayangnya, ia tidak memerinci peningkatan konsumsi tersebut.

Naiknya konsumsi mie instan dari Indonesia itulah yang membuat industri mi instan yang ada di Taiwan gerah. Sehingga, asumsi Bambang, motif persaingan bisnis menimbulkan adanya penolakan masuknya produk mi instan yang diproduksi Indofood ke Taiwan. “Toko-toko disana sekarang tidak berani menjual mi instan Indofood,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×