Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Lesu bisnis pelayaran di tanah air tak membikin PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk gentar berekspansi. Perusahaan pelayaran itu sedang mempersiapkan diri untuk melebarkan jangkar bisnis ke pulau-pulau kecil.
Pada Oktober 2015 nanti, Pelayaran Tempuran akan mendatangkan dua kapal kecil, agar bisa menembus daerah yang sulit dijangkau "Sekarang kami harus mulai membawa distribusi ke pulau kecil jadi kami membutuhkan kapal yang lebih kecil dari sebelumnya," ujar Ganny Zheng, Direktur Keuangan PT Tempuran Emas Tbk kepada KONTAN, Kamis (13/8).
Fungsi kapal kecil tersebut adalah menjadi penghubung untuk mendistribusikan barang dari kapal berukuran besar di rute tol laut. Sayangnya Pelayaran Tempuran belum bisa memastikan wilayah mana yang akan mereka rambah dengan kapal baru itu. Yang pasti, lokasi itu terletak di Indonesia bagian timur.
Untuk itu, Pelayaran Tempuran akan belanja dua kapal kecil dari China. Di tengah kondisi mata uang yuan yang melemah seperti saat ini, perusahaan berkode TMAS di Bursa Efek Indonesia itu menilai belanja kapal dari China bisa menguntungkan. Pasalnya, harga kapal yang akan mereka beli berpotensi turun.
Selain dua kapal dari China, Pelayaran Tempuran Emas akan belanja satu kapal lagi. "Kalau kapal terakhir adalah kapal bekas berukuran besar dari Amerika Serikat, tapi kami masih menghitung lagi," terang Ganny.
Namun, Pelayaran Tempuran belum bisa memastikan waktu realisasi belanja kapal ketiga yang memakai mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Perusahaan itu memilih menunggu kondisi nilai tukar rupiah lebih stabil supaya komposisi pinjaman dan ekuitas lebih baik. Tujuan mereka adalah meminimalisasi biaya investasi.
Dana belanja tiga kapal tersebut, berasal dari alokasi dana membeli kapal hingga dua tahun ke depan sebesar Rp 582,25 miliar. Dana belanja kapal itu sendiri menjadi bagian dari dana belanja modal hingga dua tahun ke depan sebesar Rp 685 miliar.
Hingga semester I-2015, Pelayaran Tempuran sudah membelanjakan dana belanja modal Rp 130 miliar. Penyerapan dana belanja modal itu setara dengan 65% dari total alokasi belanja modal tahun ini yakni Rp 200 miliar. Pelayaran Tempuran memanfaatkan dana belanja modal paruh pertama tahun ini untuk membeli kapal dan membayar uang muka alat berat pelabuhan.
Pelayaran Tempuran masih mempertahankan target pendapatan Rp 1,76 triliun dan target laba bersih sebesar Rp 290 miliar sepanjang tahun ini. Pada semester I-2015, perusahaan itu mencatatkan pendapatan senilai Rp 791,64 miliar dan laba bersih Rp 133,79 miliar. Itu berarti Pelayaran Tempuran sudah memenuhi 44,98% target pendapatan dan 46,13% target laba tahun ini.
Pelayaran Tempuran mengaku volume barang yang mereka angkut di semester I-2015, naik 7%. Perusahaan itu lebih banyak mengangkut pupuk ketimbang semen. "Program subsidi pupuk pemerintah, menambah pengiriman barang kami ke beberapa daerah," ujar Ganny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News