kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Pelindo Butuh Dana untuk Tanjung Priok


Selasa, 03 November 2009 / 08:34 WIB
Pelindo Butuh Dana untuk Tanjung Priok


Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pelabuhan Tanjung Priok bakal berubah menjadi pelabuhan internasional. Saat ini, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II tengah mencari pendanaan senilai Rp 5 triliun-Rp 6 triliun untuk mengembangkan pelabuhan di Jakarta itu menjadi pelabuhan pusat operasi (hub port) bertaraf internasional.

Presiden Direktur Pelindo II R.J. Lino menjelaskan, selama ini jalur pengiriman kontainer dari Indonesia ke luar negeri tidak langsung dilayani pelabuhan Tanjung Priok. Sebab, kapasitas Tanjung Priok masih terbatas.

"Tanjung Priok hanya mampu mengirim empat juta twenty feet equivalent units (TEUs) kontainer per tahun atau sekitar 40% pengiriman dari Pelabuhan Belawan Medan, Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Mas Semarang, dan Pelabuhan Makasar; ke China, Jepang dan Korea," jelas Lino, Senin (2/11). Sisanya, pengiriman ke selain tiga negara tadi, harus melalui pelabuhan milik Singapura atau Malaysia.

Agar bisa menampung seluruh arus pengiriman barang itu, Pelindo II berniat meningkatkan kapasitas Tanjung Priok. Lino bilang. Pelindo bakal meningkatkan kapasitas agar bisa mengirim kontainer sampai 8 juta TEUs per tahun pada 2014 nanti.

Untuk itu, Pelindo II harus memperbesar daya tampung pelabuhan, menambah kemampuan sandar kapal besar serta meningkatkan arus keluar masuk barang dengan infrastruktur memadai.

Karena itu, Pelindo II berniat melakukan reklamasi lahan sampai 300 hektar. Pengelola Tanjung Priok ini juga akan menambah lahan parkir untuk truk pengangkut sampai 6 hektar.

Presiden Direktur Maersk Line Indonesia Jakob Friis Sorensen menyarankan Pelindo juga memperhatikan kedalaman laut. Menurutnya, agar bisa dijadikan hub port internasional kedalaman laut Tanjung Priok harus lebih dari 14 meter Lows Water Surface (mLWS).

Saat ini kedalaman kolam pelabuhan Tanjung Priok hanya 11-12 mLWS. Dus cuma kapal pengangkut berkapasitas di bawah 60.000 dead weight ton (dwt) yang bisa bersandar.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Departemen Perhubungan (Dephub) Sunaryo menyebutkan Pemerintah siap memberi perizinan untuk proyek itu.

Pemerintah juga bersedia merumuskan kembali biaya pencatatan dan penghitungan arus keluar masuk barang dan peti kemas atau tally di Tanjung Priok, sehingga tidak menambah beban biaya bagi pengusaha.

Saat ini biaya tally ditetapkan Rp 2.830 per ton untuk kontainer umum, untuk kontainer isi Rp 9.150 per boks, untuk kontainer kosong Rp 6.802 per boks, serta kontainer kosong internasional dikenakan Rp 4.575 per boks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×