Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya risiko resesi global akibat pandemi virus Covid-19 membuat PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo) atau Indonesia Port Corporation (IPC) menunda rencana ekspansi akuisisi pelabuhan di luar negeri dan fokus pada pengembangan domestik guna meningkatkan gairah perekonomian nasional.
Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono mengatakan, Covid-19 memberi pelajaran bagi perusahaannya dan melakukan revisi strategi bisnis terutama dari sisi ekspansi pelabuhan di luar negeri.
"Ada beberapa pelabuhan yang kami bidik seperti Vietnam dan Bangladesh, kelihatannya mereka juga terhantam cukup berat, pasti ini akan kami review ulang," jelas Arif kepada kontan.co.id, Sabtu (25/7).
Baca Juga: Terdampak pandemi, IPC catat penurunan arus peti kemas di semester I
Dengan demikian, fokusnya kini lebih ke pengembangan domestik guna meningkatkan gairah perekonomian nasional. Pihaknya pun mesti melakukan penyesuaian terkait situasi yang ada. "Kami coba memaksimalkan sisi domestik pelabuhan-pelabuhan lain, kolaborasi membangun di wilayah timur di nasional manfaatnya," katanya.
Seperti diketahui, pada semester I-2020, IPC terus melanjutkan ekspansi pembangunan terminal baru yaitu Terminal Kijing, dimana saat ini progress pembangunannya sudah mencapai lebih dari 70%. "Kami rencanakan segera softlaunching dan mulai beroperasi pada triwulan III 2020," jelas Arif.
Pada Semester II IPC akan fokus untuk melanjutkan penyelesaian proyek yang telah berjalan yaitu Pembangunan Terminal Kijing. Investasi Pembangunan Terminal Kijing Tahap inisial sampai dengan semester I 2020 telah terserap kurang lebih Rp 2,37 triliun yang digunakan untuk pengadaan tanah, pembangunan fisik terminal, dan biaya kegiatan pembangunan fasilitas pendukung lainnya.
Arif menjelaskan, biaya pembangunan Terminal Kijing tahap pertama dianggarkan sebesar sebesar Rp 5 triliun. Fokus lainnya yaitu melanjutkan pembangunan New Priok Terminal, yaitu Container Terminal 2 dan 3 yang akan dimulai kembali pada triwulan III ini.
Baca Juga: Grup Sinar Mas dikabarkan menyerobot lahan kilang LNG darat Blok Masela, benarkah?
"Anggaran capex IPC seluruhnya bersumber dari dana internal. Dengan adanya pandemi covid-19, anggaran tersebut saat ini juga dalam proses pengajuan penyesuaian di Kementerian BUMN. Alokasi terbesar pada pembiayaan proyek Terminal Kijing dan pembangunan New Priok Terminal," katanya.
Pihaknya tengah menjajal upaya efisiensi biaya belajar dari kondisi pandemi Covid-19 yang memicu risiko resesi global ini. Pasalnya, aktivitas barang dan industri sempat terhambat, sehingga turut menjadi masalah terhadap kegiatan perawatan peralatan di IPC.