Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelind) III terus mengembangkan pelabuhan yang dikelolanya. Kini manajemen ingin menambah peralatan pelabuhan dan meningkatkan daya tampung pelabuhan.
Rencananya penambahan peralatan dan perluasan pelabuhan bisa diselesaikan akhir tahun ini. Menurut Edi Priyanto, Kepala Humas PT Pelindo III penambahan peralatan dan daya tampung ini terus dilakukan untuk mengimbangi pertumbuhan arus lalu-lintas peti kemas di Pelindo III. "Kami tak boleh berhenti mengembangkan layanan," kata Edi kepada KONTAN, (28/10).
Sebagai catatan, tahun ini Pelondo III telah mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 4,5 triliun. Edy menyebutkan dana tersebut sebagian besar dibelanjakan untuk mendanai proyek dermaga di pelabuhan Teluk Lamong, Gresik Jawa Timur.
Dari anggaran sebesar Rp 4,5 triliun tersebut, hingga akhir kuartal III Pelindo III sudah menyerap sekitar 90%.
Selain membangun dermaga di Teluk Lamong, Pelindo juga membelanjakan untuk renovasi pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan pelabuhan Balikpapan. "Kebanyakan proyeknya sedang finishing jadi alokasi dana banyak kesana," imbuhnya.
Adapun sejumlah peralatan yang dibeli tahun ini antara lain untuk perlengkapan dermaga dan lapangan penumpukan petikemas container yard (CY). Selain itu untuk membeli dua unit Container Crane (CC) baru, serta 11 unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) di Terminal Petikemas Semarang (TPKS).
Selanjutnya Pelindo III juga melakukan penambahan fasilitas dermaga dan penambahan empat unit Container Crane baru di Terminal Petikemas Banjarmasin (TPKB).
Walaupun sudah menggelontorkan dana besar tahun ini, Edi menyebut tahun depan Pelondo III masih butuh dana dalam jumlah besar untuk belanja modal. Edi memperkirakan kebutuhan pengembangan pelabuhan dan penambahan alat sekitar Rp 4 triliun lagi.
Sampai akhir September Pelindo III mencatat, arus peti kemas di pelabuhan yang mereka kelola mencapai 3,17 juta teus, naik 5% jika dibandingkan dengan periode sama 2013 sebesar 3,01 juta teus. Pelabuhan tersibuk di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan lalu lintas barang mencapa 2,2 juta teus, atau 69%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News