Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) tengah fokus menata sebanyak 43 pelabuhan kelolaannya. Perusahaan pelat merah ini memperkirakan penataan ini bakal menghabiskan dana Rp 9 triliun sampai Rp 11 triliun.
Dana penataan didapat dari utang perbankan, penerbitan obligasi, serta kerja sama dengan pemerintah daerah. "Ekspansi pelabuhan baru tahun ini belum. Kami masih merapikan dulu," ujar Orias Petrus Moedak, Direktur Utama Pelindo III, Rabu (3/8).
Tahap awal, perusahaan ini akan membenahi 10 pelabuhan kecil di wilayah Indonesia Timur. Orias akan memanfaatkan dana dari pinjaman sindikasi perbankan senilai Rp 4,5 triliun. Sekitar Rp 1 triliun bakal mereka gunakan untuk menata terminal penumpang. Setiap pelabuhan akan menghabiskan dana Rp 10 miliar - Rp 15 miliar.
Pelabuhan tersebut Kalabahi, Ende, Kupang, Waingapu, Maumere, Badas, Lembar, Bima, dan Tegal. Ia berharap pembenahan ini membuat pelabuhan tersebut bisa disandari oleh kapal pesiar seperti di Labuan Bajo.
Saat ini, Pelindo III tengah tahap proses tender untuk mencari calon penggarap 10 proyek tersebut.
Selain pelabuhan kecil, perusahaan ini juga akan mengembangkan pelabuhan besar. Dari dana pinjaman tersebut, sekitar Rp 3 triliun bakal terpakai untuk pengembangan pelabuhan besar tersebut. Salah satunya merapikan Terminal Teluk Lamong yang belum beroperasi setelah satu tahun diresmikan.
Awal 2017, Pelindo III juga berencana mencari dana lagi lewat penerbitan obligasi senilai Rp 5 triliun. Perusahaan ini akan memakai buku September 2016 untuk aksi korporasi tersebut. Orias optimistis obligasi ini bisa terserap pasar lantaran keberadaan program tax amnesty.
Dari sisi kinerja, perusahaan ini sudah mengantongi lebih dari separuh dari target pendapatan dan laba bersih. Dari target pendapatan Rp 6 trilliun, sudah mendapat Rp 3,5 triliun di semester I-2016 yang lalu. Lantas dari sisi laba juga sudah Rp 900 miliar di periode serupa dari target Rp 1,3 triliun di akhir tahun ini.
Berkat fokus di perdagangan Indonesia Timur, Orias yakin target bisnis tercapai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News