kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pelindo III tambah fasilitas shore connection di pelabuhan Tanjung Emas


Kamis, 20 Juni 2019 / 15:29 WIB
Pelindo III tambah fasilitas shore connection di pelabuhan Tanjung Emas


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III terus melakukan inovasi untuk menghemat energi. Salah satunya dengan memasang jaringan listrik dari darat (shore connection) untuk kapal yang bersandar di pelabuhan. 

Anak usaha Pelindo III Group yakni PT Lamong Energi Indonesia telah melakukan ujicoba shore connection di Tanjung Perak untuk kapal petikemas, dan kini uji coba kapal non petikemas di Semarang. Fasilitas shore connection menggantikan sumber energi kapal yang sebelumnya menggunakan bahan bakar minyak menjadi sumber energi listrik.

Saat ini fasilitas shore connection dengan daya listrik 1 megawatt telah tersedia di Terminal Dwimatama, wilayah Pelabuhan Tanjung Emas yang dioperasikan khusus untuk melayani PT Pupuk Indonesia Logistic (PILOG).

“Selama ini kapal yang bersandar mesinnya harus tetap menyala untuk memenuhi kebutuhan listrik, tapi dengan shore connection pelabuhan yang menyediakan daya listrik sehingga lebih efisien dan ramah lingkungan” jelas Direktur Utama Pelindo III, Doso Agung, Kamis (20/6). 

Doso Agung menambahkan bahwa fasilitas ini dapat memberikan efisiensi biaya operasional bongkar muat curah kering sebesar 40%. Sekaligus juga dapat mempercepat kegiatan bongkar  muat yang semula 4-5 hari menjadi 3-4 hari.

“Penggunaan listrik pada kapal tanpa solar akan menghemat 40% biaya serta mempercepat bongkar muat karena listrik yang kami sediakan dapat mengoperasikan ship crane secara maksimal,” imbuhnya.

Dengan menggunakan shore connection, produksi bongkar muat curah kering meningkat dari 1.800 – 2.000 ton per hari menjadi 2.300-2.500 ton per hari. Peningkatan tersebut terjadi karena energi listrik memudahkan penggunaan ship crane secara maksimal dan efisien.

“Semula kapal dengan kapasitas 7.500 GT hanya dapat menggunakan 1 ship crane karena solar mahal, tetapi dengan shore connection kapal dapat menggunakan 2 ship crane dengan biaya lebih efisien,” jelasnya dalam siaran pers.

Pelayanan curah kering di Terminal Dwimatama Pelabuhan Tanjung Emas sendiri dilengkapi fasilitas conveyor berukuran 1,2 x 25 meter dan berkapasitas 200 ton per jam.

“Pelindo III akan terus meningkatkan kecepatan dan ketepatan pelayanan kapal melalui penyediaan fasilitas dan peralatan canggih dan ramah lingkungan. Usaha tersebut dilakukan untuk memberikan kontribusi dan menekan biaya logistik sehingga mampu meningkatkan daya saing produk nasional,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×