Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia IV (persero) terus berbenah diri menyambungkan destinasi wisata satu dengan destinasi wisata lain antar pulau dengan moda transportasi laut.
Sebagai perusahaan yang mengelola 27 pelabuhan di 11 provinsi di Kawasan Timur Indonesia (KTI), banyak destinasi wisata yang bisa dikembangkan antara lain Makassar, Ambon, Kalimantan Timur, Gorontalo, Kendari, Manado, Ternate dan Jayapura.
Baca Juga: Pendapatan dan laba Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) di kuartal III menyusut
Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Jokowi agar pengembangan Pariwisata terus didorong untuk mengejar ketertinggalan sektor pariwisata negara lain.
Direktur Utama Pelindo IV, Farid Padang mengatakan, nantinya integrasi pelabuhan dan pariwisata akan menciptakan pusat ekonomi baru di kota tersebut. "Pusat-pusat perbelanjaan, area wisata, kawasan kuliner dan beberapa fasilitas lainnya akan bertumbuh sebagai multiflier effect datangnya wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara," kata Farid dalam keterangan resminya, Minggu (22/12).
Saat ini, Pelabuhan Makassar sudah seperti airport, menggunakan garbarata untuk fasilitas masuk penumpang kapal. Pelindo IV membuat fasilitas ini di 5 pelabuhan lain. Nanti tenan di pepabihan akan dipasang Information Tourism Center (ITC). Disana akan terpampang informasi pariwisata secara lengkap serta informasi ekspor-impor.
Saat ini sudah ada beberapa kapal kruiser bersandar di pelabuhan Pelindo IV. Namun dari 2.500 penumpang yang ada, hanya 700 orang yang turun. Itupun hanya sekitar 8 jam. "Bagaimana ekonomi pariwisata akan tumbuh jika kapal baru datang kemudian pulang. Mereka tahunya hanya tempat wisata tertentu tetapi tidak mengetahui paket wisata yang lengkap," kata Farid.
Baca Juga: Simak Arah Ekspansi Jasa Armada Indonesia di Bawah Nakhoda Baru
Selain itu, Pelindo IV juga menawarkan dua konsep membangun kota dari pelabuhan untuk mendukung program pariwisata yang terintergasi. Tawaran itu menyusul kondisi Kota Ambon yang semakin padat dan sebagai kota dagang dengan kondisi pelabuhan yang berada di dalam kota. Adapun dua konsep pelabuhan yang ditawarkan meliputi, pelabuhan domestik dan penumpang termasuk khusus untuk wisata.
Waterfront city yang dimiliki Kota Ambon direncankana akan mobile dengan pelabuhan terintigrasi dan pariwisata, sehingga lahan yang ada dapat dioptimalkan dengan tidak mengganggu kenyamanan masyarakat Kota Ambon. Cara membuat kota baru dalam keberadaban tidak akan meninggalkan bentuk dan model kota lama.
Farid menyebutkan, saat ini pihaknya tengah membangun Manado Marine Bay (MMB) di Pelabuhan Manado, yang ditarget rampung dalam 2 tahun. Pembangunan Manado Marine Bay untuk mendukung program pariwisata yang terintegrasi di Kota Manado.