kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelindo IV lakukan direct export perdana dari Pelabuhan Pantolan


Sabtu, 12 September 2020 / 22:20 WIB
Pelindo IV lakukan direct export perdana dari Pelabuhan Pantolan
Pelepasann perdana direct export Pelindo IV dari Pelabuhan Pantolan, Sabtu (12/9/2020).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) melakukan launching direct export perdana sebanyak 12 kontainer berisi kelapa biji dan kayu olahan untuk dikirim ke beberapa negara di Asia dari Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sabtu (12/9).

General Manager (GM) PT Pelindo IV Cabang Pantoloan, Nengah Suryana Jendra mengatakan direct export yang dilakukan merupakan sinergi antara Pelindo IV dengan Pemprov Sulawesi Tengah, eksportir dan perusahaan pelayaran asal Korea Selatan, Sinokor Merchant Marine Co., Ltd.

"Kami berterima kasih kepada pemerintah daerah yang sangat mensupport kegiatan [direct export] ini," katanya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Sabtu (12/9).

Menurut dia, sebenarnya sudah lama komoditas asal Sulawesi Tengah masuk ke pasar global seperti cokelat, rotan, jagung, arang, kayu olahan dan kelapa biji.

Hanya saja selama ini diketahui bahwa komoditas tersebut berasal dari Surabaya dan Jakarta karena dikirim ke luar negeri melalui Pelabuhan Tanjung Perak dan Tanjung Priok, sehingga tidak ada data ekspor yang tercatat oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah karena semuanya terdata di Surabaya dan Jakarta.

Baca Juga: Sejarah Majapahit, kerajaan terbesar di Indonesia dan keruntuhannya

Lanjut Nengah, biasanya komoditas tersebut dikirim ke Surabaya dan Jakarta dari Pantoloan menggunakan kontainer lokal. Begitu tiba di Surabaya atau Jakarta barang yang ada di dalam kontainer kemudian dipindahkan ke kontainer khusus ekspor, sehingga terjadi double handling yang mengakibatkan pembengkakan biaya yang harus dikeluarkan oleh para eksportir.

Dengan direct export yang dilakukan Pelindo IV dari Pantoloan ini, komoditas yang akan dikirim ke luar negeri langsung dimasukkan ke dalam kontainer ekspor sehingga tidak akan terjadi double handling. Juga, terjadi efisiensi waktu jika langsung menggunakan peti kemas ekspor dari Pantoloan.

"Penurunan biayanya lumayan besar antara 25% hingga 30% sebab tidak ada lagi double handling dan biaya relokasi peti kemas," sebutnya.

Selain kelapa biji, kayu olahan, cokelat dan rotan menurutnya, selama ini cukup banyak komoditas asal Sulawesi Tengah yang telah merambah pasar internasional. Di antaranya, getah pinus, jagung, arang, olahan dari getah pinus (rosin dan turpentine), ikan bandeng dan juga bawang goreng yang telah dikirim pengusaha dari Palu ke negara-negara di Asia.

Baca Juga: PSBB DKI kembali, AP II pastikan pergerakan penumpang tidak terganggu di 19 bandara

Hanya saja ia menyebut selama ini eksportir masih melakukan pengiriman secara sendiri-sendiri. Karenanya, pihaknya berinisiatif untuk melakukan konsolidasi.

"Jadi, komoditas yang berasal dari Parigi, Poso, Mamuju, Pantai Barat, Kasimbar, Kota Raya dan lain-lain bahkan dari Tolitoli akan kami kumpulkan untuk disatukan dan kemudian di direct export ke negara-negara tujuan yakni Vietnam, Malaysia, China, Korea dan Jepang. Dengan begitu pengusaha tidak perlu lagi mengeluarkan biaya mahal untuk membayar sewa kontainer," jelasnya.

Selain itu, para pengusaha juga tidak perlu harus menunggu barangnya terkumpul banyak baru diekspor. Hal itu tentunya akan membuat perputaran ekonomi masyarakat menjadi lebih cepat dan lancar.

Selanjutnya: Samudera Indonesia (SMDR) jajaki tender kontrak pembangunan pembangkit listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×