Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) optimistis pertumbuhan kinerja positif masih akan berlanjut di 2023. Hingga akhir September 2022, PSSI berhasil mencetak laba bersih 114,82% menjadi US$ 33,1 juta.
Direktur Utama Pelita Samudera Shipping Iriawan Ibarat memaparkan memproyeksikan pendapatan sepanjang tahun ini akan bertumbuh 5% dibandingkan 2021. Pada akhir 2021, PSSI berhasil mengantongi US$ 108,73 juta.
Artinya ada kenaikan pendapatan sekitar US$ 5,43 juta. Adapun hingga akhir September 2022, PSSI mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 14,11 secara tahunan menjadi US$ 85,98 juta.
Pertumbuhan tersebut ditopang dengan meningkatnya pendapatan sewa berjangka (time charter) dari segmen kapal tunda dan tongkang (TNB) serta kapal kargo curah (MV). Hingga Kuartal III-2022, total volume angkutan PSSI mencapai 22,4 juta metrik ton lebih.
Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) Mulai Bangun Infrastruktur Gas Bumi KIT Batang
"Laba akhir 2022 diproyeksikan sedikitnya 68% lebih tinggi dibandingkan akhir 2021 diposisi US$ 23,3 juta," kata Iriawan kepada Kontan kemarin.
Per September 2022, laba Bersih periode berjalan PSSI tumbuh 114,82% menjadi US$ 33,1 juta dari US$ 15,4 juta secara tahunan. Kenaikan laba didorong kinerja yang lebih baik dari seluruh aset perseroan dengan tingkat utilisasi yang tinggi antara 85%-95%.
Sementara itu dari penggunaan belanja modal alias capital expenditure (capex), PSSI sudah menyerap sebesar US$ 18,7 juta atau setara dengan 71% dari alokasi sepanjang capex tahun ini.
"Sebesar US$ 4,8 juta digunakan untuk penambahan armada dan logistik. Kemudian, US$ 12,6 juta untuk perawatan dan perbaikan armada," papar Iriawan.
Baca Juga: Permintaan dari AS Melambat, Integra Indocabinet (WOOD) Berharap Kinerjanya Stabil
Untuk 2023, Iriawan bilang perseroan akan terus mengakuisisi aset yang produktif di pasar dan tawaran tawaran yang menarik. Perseroan juga akan terus menambah armada karena posisi kas yang kuat.
"Volume angkut sekitar 80% sampai 85% di 2023. Perseroan optimistis kinerja bertumbuh karena batubara masih menjadi basic industrial needs di 2023," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News