Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mulai membangun infrastruktur gas bumi menuju Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Pembangunan ini merupakan eksekusi kongkret PGN dalam menyediakan energi bersih bagi kawasan industri dan mendukung utilisasi Pipa Transmisi Cirebon – Semarang yang dibangun oleh pemerintah.
Jaringan pipa distribusi ke KIT Batang yang akan dibangun berdiameter 8 inch sepanjang 7,3 kilo meter (km). Dengan tekanan 17 Barg, kapasitas alir dari pipa ini sebesar 25 MMSCFD.
KIT Batang berpotensi menyerap gas bumi maksimal 24,8 MMSCFD yang terdiri dari 14 tenant.
Baca Juga: Sejumlah Emiten Membukukan Rekor Laba, Begini Rekomendasi Sahamnya
Saat jaringan pipa gas bumi berserta infrastruktur pendukung nantinya siap on stream pada 2023, gas bumi untuk KIT Batang akan bersumber dari PEPC Jambaran Tiung Biru (JTB).
PGN telah melaksanakan seremoni first welding atau pengelasan pertama infrastruktur distribusi gas bumi KIT Batang pada Rabu, 16 November 2022.
Asisten Deputi Energi Minyak & Gas Kementerian BUMN Abdi Mustakim mengatakan seluruh negara sedang resesi dan terkena dampak pandemi, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi. Menurutnya, salah satu sumbernya yakni investasi.
"KIT merupakan PSN yang mengutamakan gas bumi sebagai energi yang memasok kawasan industri yang masuk dalam PSN. Pipa Gresik - Semarang siap untuk mengalirkan gas bumi dari JTB ke KITB termasuk pipa Cisem yang sedang pararel disiapkan oleh KESDM. First Welding menjadi tonggak pembangunan infrastruktur gas ke kawasan," jelas Mustakim.
Baca Juga: Simak Saham-Saham Pilihan Ajaib Sekuritas untuk Perdagangan Rabu (16/11)
Mustakim melanjutkan, KITB diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Kepala Dinas ESDM Pemprov Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko mengungkapkan KITB akan mendapatkan jatah gas bumi dari JTB.
"Kebutuhan energi ramah lingkungan merupakan permintaan investor dan Jateng diharapkan dapat menjadi Hub Gas untuk menopang tumbuhnya pertumbuhan ekonomi berbasis industri," imbuh Sujarwanto.