Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo
Perusahaan cukup agresif tahun ini dengan membidik pertumbuhan bisnis dobel digit. Disamping itu Zahmilia Akbar, Corporate Secretary PEHA mengatakan, perseroan juga menargetkan penambahan 12 produk, baik segmen alat kesehatan maupun obat resep di tahun ini.
Namun bicara soal capex, manajemen mengaku cukup berhati-hati dalam menganggarkannya saat ini. "Untuk capex belum dapat disampaikan, mengingat kondisi perekonomian dan fokus kami saat ini untuk mendukung pemerintah dalam menghadapi wabah covid-19," terang Zahmilia kepada Kontan.co.id, Jumat (15/5).
Sebelumnya perusahaan dikabarkan menggunakan fasilitas pembiayaan bersama induk usahanya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) sebanyak Rp 1,35 triliun. Penggunaan fasilitas tersebut agar PEHA dapat memperoleh pembiayaan untuk modal kerja maupun pengembangan usaha.
Baca Juga: Ada corona, perusahaan multifinance merevisi target penyaluran pembiayaan tahun ini
Sementara itu, beberapa waktu lalu Verdi Budidarmo, Direktur Utama KAEF mengatakan perseroan melakukan efisiensi dari sisi capex, dimana tahun ini anggarannya menjadi Rp 1,44 triliun. Sebelumnya, perusahaan berencana mengalokasikan jumlah belanja modal sebesar Rp 1,98 triliun.
Pada tahun ini, KAEF fokus untuk mendukung pemerintah dalam menangani Covid-19 dalam bidang logistik obat, alat kesehatan, dan layanan kesehatan, hal ini menjadi peluang yang positif bagi perusahaan. Adapun tahun ini KAEF diketahui menargetkan pendapatan bersih tahun ini sebesar Rp 11,7 triliun, atau naik 24% dibandingkan pendapatan bersih tahun lalu Rp 9,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News