Reporter: Adisti Dini Indreswari, Melati Amaya Dori | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Waralaba makanan dan minuman atau minimarket mungkin sudah banyak yang menjalankannya. Namun pengembang properti yang baru tumbuh, PT Bahana Paramarta menawarkan peluang investasi dengan konsep baru, yakni waralaba properti.
Bambang Subagio, Direktur Utama Bahana, bilang, waralaba properti bisa membuat siapapun jadi pengembang properti, bahkan orang awam sekalipun. Modalnya hanya lahan dan modal yang relatif minim.
Bahana menawarkan tiga paket waralaba. Pertama, lahan 2,5 hektar (ha) ditambah biaya waralaba Rp 250 juta dan modal kerja Rp 750 juta.
Kedua, lahan 2 ha ditambah biaya waralaba Rp 350 juta dan modal kerja Rp 1,5 miliar. Ketiga, lahan 1,5 ha ditambah biaya waralaba Rp 500 juta dan modal kerja Rp 2 miliar.
"Tapi ini bukanlah standardisasi baku yang harus dipenuhi. Kalau investor hanya punya lahan juga tidak apa-apa," ujar Bambang usai seminar tentang waralaba properti di Jakarta, Rabu (9/5).
Bahana menjanjikan royalti 5% untuk masing-masing paket, dengan periode kerjasama minimal lima tahun. Bahana sebenarnya baru menggarap bisnis waralaba properti sejak tahun lalu.
Bambang mengklaim konsep ini merupakan yang pertama di Indonesia. "Di luar negeri pun belum terlalu populer," imbuhnya.
Namun demikian, Bahana juga tidak asal menerima tawaran lahan. " 90% pengajuan kami tolak," aku Bambang. Lahan yang diajukan harus memenuhi sejumlah syarat, seperti lokasi dan keabsahan surat-surat.
Tahun lalu, Bahana berhasil mendapat empat lokasi. Keempatnya berlokasi di Depok seluas 1 ha, Kendari 2,5 ha, Banjarbaru 3 ha, dan Bekasi 5.000 meter persegi (m2). Tahun ini pun targetnya masih sama, yakni empat lokasi.
Lahan yang didapat akan dijadikan 50 hingga 300 rumah tapak kelas sederhana hingga menengah dengan harga antara Rp 80 juta-Rp 120 juta dan Rp 200 juta-Rp 350 juta. Jika masih ada lahan yang tersisa, akan didirikan rumah toko (ruko) juga sebagai fasilitas tambahan.
"Kelihatannya Bekasi yang paling duluan," jelas Bambang. Di sana akan mulai dibangun rumah tiga bulan lagi, dengan waktu pembangunan sekitar setahun. Adapun pemasaran akan dimulai dua bulan setelah pembangunannya.
Sedangkan waktu pembangunan di ketiga lokasi lainnya belum bisa dipastikan karena perizinan masih belum final. Namun Bambang berharap bisa dimulai tahun ini juga. Dari keeempat lokasi, Bahana menargetkan marketing sales kurang lebih Rp 50 miliar.
Sejak tahun 2002-2009, Bahana merupakan pengembang spesialis rumah sederhana dan menengah yang beroperasi dengan nama PT Bangun Properti Indonesia. Perusahaan sudah membangun lima perumahan di Tangerang dan Depok, ditambah dua ruko di Tangerang, yang saat ini seluruhnya sudah terjual habis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News