Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konten video menjadi salah satu pengisi utama teknologi 4G. Maka, penyedia konten ini terus bermunculan.Persaingan berebut pengguna semakin ketat. Terbaru LIKE yang yang hadir sejak Agustus 2017 mencoba peruntungan di Indonesia. LIKE adalah video pendek produksi BIGO Technology.
Konten video pendek memang menjadi populer. Yang sedang ngetren adalah Tik Tok, sempat diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) karena dianggap melanggar aturan main, Tak mau jatuh ke lubang yang sama, LIKE melengkapi diri dengan sistem penyaringan dan pelaporan yang terintegrasi dengan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Monitoring konten di aplikasi ini juga dilakukan oleh manusia secara manual 7x24jam.
Selain tim di Indonesia, aplikasi LIKE juga memiliki pusat riset dan pengembangan (R&D) di Singapura. Saat ini sedang merekrut tim yang terdiri dari 100 ahli AI dan insinyur untuk melakukan monitoring konten video. Sistem AI ini akan menghapus semua konten video negatif yang di-upload oleh para pengguna. Syarat pengguna aplikasi ini berusia di atas 16 tahun. “Aplikasi LIKE ingin membentuk sebuah komunitas video pendek yang sehat dan kreatif bagi kaum muda,” ungkap Aaron Wei, Wakil Presiden Senior BIGO Technology, dalam rilis, Sabtu (7/7). LIKE memiliki lebih dari 50 juta pengguna di lebih dari 200 negara.
Aplikasi video terus bermunculan. Sudah saatnya pemerintah juga menerapkan aturan main yang konsisten di bisnis ini agar tak ada pelanggaran kembali, sekaligus melindungi masyarakat Indonesia dari konten negatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News