Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - -JAKARTA. Di tengah kelanjutan pembahasan divestasi hak partisipasi Royal Dutch Shell di Blok Masela, sejumlah pekerjaan terkait proyek infrastruktur Masela masih berlangsung.
Sekretaris Satuan kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Murdo Gantoro bilang ada sejumlah tahapan yang tengah dilangsungkan.
"Saat ini sedang lakukan persiapan lapangan terkait studi untuk lengkapi analisis dampak lingkungan, menyiapkan final investment decision (FID) dan persiapan pembebasan tanah," ungkap Murdo kepada Kontan.co.id, Senin (20/7).
Kendati demikian, Murdo belum mau merinci apakah proses pembahasan divestasi bakal mengganggu jalannya kegiatan-kegiatan tersebut.
Baca Juga: Inpex optimistis proyek LNG abadi dan pengembangan di Blok Masela bakal terus lanjut
Murdo juga belum bisa berkomentar lebih jauh seputar perkembangan terkini dari diskusi antara Shell dan Inpex.
Sebelumnya, Gubernur Maluku Murad Ismail telah menyerahkan Surat Keputusan Gubernur soal penetapan lokasi pelabuhan Kilang gas alam cair Masela di Pulau Nustual Desa Lermatang, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku diserahkan kepada Kepala SKK Migas.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menuturkan, luasan lahan yang diserahterimakan memang baru mencapai sebagian dari luasan yang dibutuhkan. "Masih banyak lagi, luas lagi untuk membangun kilang LNG,” ujarnya.
Dalam surat keputusan Pemerintah Provinsi Malku yang diterima Kontan.co.id, lokasi yang ditetapkan tercatat seluas kurang lebih 27 hektare. Selain itu, pelaksanaan pembangunan kilang LNG diperkirakan memakan waktu sekitar 58 bulan. Sementara proses pengadaan lahan sendiri disebut bakal memakan waktu 8 bulan.
Baca Juga: Shell jual 35% saham Masela US$ 2,2 miliar, mohon maaf! Pertamina tidak tertarik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News