Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pembahasan rencana kerja dan anggaran belanja (RKAB) PT Newmont Nusa Tenggara di tahun 2014 berlangsung alot. Hal tersebut berdasarkan hasil rapat secara tertutup antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pemerintah Daerah Provisi Nusa Tenggara Barat, serta perwakilan dari manajemen Newmont.
Alhasil, dalam rapat yang berlangsung hingga Rabu (22/1) siang, pemerintah belum juga menetapkan rencana produksi maupun modal belanja dari perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat tersebut.
"Belum ada keputusan final," kata Dede Ida Suhendra, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM usai memimpin rapat pembahasan RKAB di kantornya, Rabu siang.
Menurut Dede, pemerintah menginginkan produksi Newmont di tahun ini tidak menurun dibandingkan pencapain produksi di tahun 2013 lalu. Sehingga, pendapatan negara baik dari sektor pajak maupun non pajak tetap stabil.
Tapi, di sisi lain Newmont justru menginginkan adanya penurunan produksi lantaran keberatan dengan pungutan bea keluar sebesar 25% dari setiap kegiatan ekspor. Menurut Dede, pemerintah menargetkan RKAB 2014 milik Newmont bisa disahkan pada pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News