Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Pasar software bajakan di Indonesia ternyata masih besar khususnya sepanjang tahun 2011. Business Software Alliance(BSA) yang merupakan asosiasi software global mencatat berdasarkan hasil survey tingkat penetrasi pembajakan software di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 86%.
Menurut Tarun Sawney Direktur Senior Anti Pembajakan BSA Asia Pasifik, dengan penetrasi pembajakan sebesar 86% maka menjadi indikasi lebih dari 8 dari 10 program yang di instal oleh pengguna komputer adalah software bajakan. "Nilai komersial dari pembajakan software di Indonesia selama tahun 2011 sebesar Rp 12,8 triliun," ujarnya kepada Kontan, Selasa (15/5).
Menurut Tarun, penetrasi pembajakan software di Indonesia pada tahun 2011 menurun sebesar 1% dari penetrasi tingkat pembajakan tahun 2010 sebesar 87%. Sedangkan nilai pembajakan software tahun 2011 sebesar Rp 12,8 triliun naik 7,5% dari nilai pembajakan tahun 2010 sebesar Rp 11,9 triliun.
Tarun mengatakan, menurunnya penetrasi pembajak disebabkan oleh semakin aktifnya pemerintah melakukan edukasi kepada masyarakat dan pebisnis. Edukasi yang dilakukan melalui sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) mengenai pembajakan software.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News