kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.735   13,00   0,08%
  • IDX 8.319   76,61   0,93%
  • KOMPAS100 1.160   10,25   0,89%
  • LQ45 847   5,05   0,60%
  • ISSI 287   1,55   0,54%
  • IDX30 445   4,14   0,94%
  • IDXHIDIV20 511   0,49   0,10%
  • IDX80 130   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,08   0,06%
  • IDXQ30 142   0,93   0,66%

Pembangkit Biogas Sei Mangkei Raih Sertifikat Pengurangan Emisi


Kamis, 06 November 2025 / 04:55 WIB
Pembangkit Biogas Sei Mangkei Raih Sertifikat Pengurangan Emisi
ILUSTRASI. PLTBg di KEK Sei Mangkei, Simalungun, Sumatera Utara.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kolaborasi antara PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) dan Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) kembali membuahkan hasil konkret dalam mendukung ekonomi hijau nasional. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) resmi menerbitkan Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Sei Mangkei.

Proyek ini berhasil menurunkan emisi sebesar 35.475 ton CO₂e, setara dengan emisi tahunan lebih dari 8.000 mobil bensin atau penanaman 570.000 pohon. Capaian ini sejalan dengan agenda Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan ekonomi hijau dan kemandirian energi sebagai prioritas utama.

PLTBg Sei Mangkei memanfaatkan biogas (metana) dari limbah cair pabrik kelapa sawit (POME) milik PTPN III. Melalui teknologi covered lagoon, gas metana yang sebelumnya terbuang kini dimanfaatkan sebagai sumber listrik ramah lingkungan berkapasitas 2,4 MW, cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik lebih dari 3.000 rumah setiap hari di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.

Baca Juga: Tunas Sawa Erma (TSE) Group Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Biogas di Papua

Direktur Utama Pertamina NRE John Anis mengatakan, penerbitan SPE ini menjadi pengakuan resmi atas nilai ekonomi dari dampak lingkungan proyek tersebut. Kredit karbon dari PLTBg Sei Mangkei telah tercatat di bursa karbon nasional (IDXCarbon) sebagai unit karbon berbasis energi terbarukan yang siap diperdagangkan.

“SPE ini merupakan hasil nyata kolaborasi yang telah berjalan sejak 2018. Kami bangga proyek ini tidak hanya menghasilkan listrik hijau, tapi juga berkontribusi terhadap target penurunan emisi nasional. Ini langkah penting menuju Net Zero Emissions (NZE) 2060,” ujar John dalam keterangannya, Rabu (5/11/25).

Sementara itu, Direktur Bisnis PTPN III Ryanto Wisnuardhy menilai, keberhasilan PLTBg Sei Mangkei menjadi bukti penerapan ekonomi sirkular di sektor perkebunan. Ia bihang, pihaknya tak hanya mengelola limbah secara bertanggung jawab, tetapi juga menciptakan nilai tambah melalui energi hijau dan kredit karbon. 

PTPN Group juga tengah menyiapkan pengembangan fasilitas biogas di lebih dari 20 pabrik kelapa sawit lainnya bersama mitra strategis. Selain manfaat lingkungan, proyek PLTBg Sei Mangkei turut memberikan dampak ekonomi dan sosial, terutama dalam mendukung pasokan listrik kawasan industri hijau di KEK Sei Mangkei.

Baca Juga: Waspadai Risiko Oversupply, Proyek PLTSa Harus Diimbangi Peningkatan Konsumsi Listrik

Penerbitan SPE oleh KLH memperkuat posisi Pertamina NRE dan PTPN III sebagai pelopor sinergi lintas BUMN dalam dekarbonisasi industri. Ke depan, kedua perusahaan berkomitmen memperluas proyek energi baru terbarukan, termasuk pembangunan PLTBg di lokasi lain serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di area perkebunan.

Selanjutnya: Ekonomi Rentan, Asuransi Umum Hindari Bisnis Berisiko Tinggi

Menarik Dibaca: Baterai Xiaomi Anda Cepat Habis? Jangan Khawatir, Ini Solusi yang Bisa Dilakukan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×