Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Dewan Energi Nasional (DEN) menyebut ada sekitar 30 pembangkit listrik dalam program 35.000 Megawatt (MW) yang belum ditetapkan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Untuk itu, target proyek 35.000 MW tidak akan selesai pada 2019 mendatang.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, jumlah titik lokasi pembangkit yang belum ditetapkan kurang dari 37 titik lokasi. Penetapan lokasi belum ditentukan, karena setiap tahunnya rencana pembangunan pembangkit listrik selalu diperbaharui.
Salah satu pertimbangannya adalah adanya pembangkit listrik yang ternyata lokasinya berdekatan. Maka, pembangkit listrik tersebut akan digeser lokasinya dengan kesepakatan antara PLN dan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan. "Kan itu ada yang berdekatan, di RUPTL digeser. Kami yang sama-sama menggeser, antara PLN dan Dirjen," kata Sofyan pada Jumat (18/11).
Selain itu, Sofyan bilang, jika ternyata PLN telah membangun transmisi di lokasi yang akan dibangun pembangkit listrik, maka kemungkinan besar pembangunan pembangkit listrik tersebut akan dibatalkan. "Misalkan di situ belum ada jaringan, kami bangun. Ternyata sekarang jaringan sudah sampai, tidak jadi kan bangun," katanya.
Lanjut Sofyan, pembangunan transmisi lebih murah ketimbang membangun pembangkit listrik. "Kadang-kadang dulu kami bicara di situ tidak ada transmisi, nah kami bangun pembangkit. Tapi, ternyata hari ini lebih murah dan mudah dan cepat membangun transmisi sehingga pembangunan itu mungkin kami batalkan," imbuhnya.
Ia mengklaim, perubahan tersebut pun selalu dimasukan ke dalam RUPTL yang setiap tahunnya selalu diperbaharui berdasarkan kebutuhan masyarakat dan infrastruktur yang telah dibangun oleh PLN. Dengan begitu, PLN tidak perlu lagi membangun PLTU, PLTG, PLTD karena cukup dengan membangun jaringan.
"Tiap tahun di-update di RUPTL, makanya itu RUPTL tiap tahun berubah kan, itu dia tujuannya. Jangan sampai kami bikin saat sekarang lima tahun lagi masih sama. Nanti sudah berbeda, ternyata jaringan sudah ada, ada listrik swasta, dan sebagainya," jelas Sofyan.
Namun Sofyan tidak menyebut beberapa pembangkit listrik yang akan digeser atau dibatalkan. Pastinya beberapa pembangkit listrik tersebut berada di Sumatra dan Kalimantan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News