Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) meraih empat Proper Emas dalam Program Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) tahun 2020 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Proper Emas untuk PLN diraih oleh pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Jati B, Jepara yang dikelola langsung oleh PLN, pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Gresik yang dikelola oleh PT Pembangkitan Jawa Bali, serta pembangkit listrik tenaga diesel gas (PLTDG) Pesanggaran, Denpasar dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Kamojang Darajat, Kabupaten Bandung yang dikelola oleh PT Indonesia Power.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin melalui Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya di Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Senin (14/12). “Hal ini untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang menerapkan dan mengelola lingkungan hidup dan kehutanan," ungkap Ma'ruf Amin dalam siaran pers, Senin (14/12).
Menteri LHK, Siti Nurbaya mengatakan, penghargaan Proper merupakan penghargaan bagi dunia usaha yang menunjukkan kinerja luar biasa dalam pengelolaan lingkungan hidup dan kehadirannya bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Untuk 2020 ini, KLHK melalui penilaian Proper menambahkan kriteria sensitivitas dan daya tanggap perusahaan terhadap kebencanaan dalam penilaian aspek pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga: Batubara kena PPN 10%, Pengamat: Jika tarif listrik tetap, kinerja PLN sulit naik
"Kriteria ini pada dasarnya meminta komitmen pimpinan perusahaan untuk memberikan perlindungan kepada karyawannya sehingga tidak melakukan pemutusan hubungan kerja. Dunia usaha diharapkan mengintegrasikan analisa risiko terhadap bencana, kerentanan sosial dan lingkungan untuk menyusun strategi keberlanjutan bisnisnya," ungkap Siti Nurbaya.
Direktur Human Capital and Management PLN, Syofvi Felienty Roekman mengungkapkan bahwa raihan ini sejalan dengan pilar green dalam transformasi yang dijalankan PLN yakni komitmen untuk mengelola pembangkit yang lebih ramah lingkungan.
Kata Syofvi, prestasi yang diperoleh ini merupakan hasil dari upaya kolaborasi yang baik antara PLN dengan masyarakat. “Penghargaan ini sangat penting bagi PLN. Raihan ini sekaligus menjadi bagian dari semangat transformasi PLN untuk menjalankan kegiatan usaha yang makin berwawasan lingkungan,” ungkap dia.
Syofvi menambahkan bahwa sebagai korporasi, PLN berkomitmen untuk menyelenggarakan bisnis pembangkitan tenaga listrik dengan aman, bersih, dan efisien serta memberdayakan masyarakat sekitar.
Baca Juga: PLN siapkan interkoneksi sistem kelistrikan Kalbar-Kalteng 150 kV
Proper Emas menjadi penghargaan tertinggi dari penilaian sebagai bukti upaya berkelanjutan perusahaan dalam bidang lingkungan, melakukan inovasi dalam aspek pemberdayaan sumber daya serta pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, yang artinya perusahaan telah menerapkan pengelolaan lingkungan secara menyeluruh dan berkesinambungan.
Pembangkit-pembangkit PLN yang berhasil mendapatkan Proper Emas berhasil mengedepankan aspek perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) dan inovasi dalam segala hal sehingga melebihi dari yang dipersyaratkan oleh pemerintah.
Sedangkan, Proper Hijau artinya perusahaan tersebut tidak hanya taat, tetapi melebihi ketaatan terhadap peraturan perundangan baik dalam hal penerapan sistem manajemen lingkungan, efisiensi energi, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) limbah padat non B3, pengurangan pencemaran udara dan emisi gas rumah kaca, efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air, perlindungan keanekaragaman hayati, serta pemberdayaan masyarakat. Selain raihan 4 Proper Emas, PLN pun meraih 19 Proper Hijau.
Baca Juga: Batubara jadi barang kena pajak, begini efeknya terhadap PLN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News