kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Pembangunan Boiler Batu Bara Rampung Tahun Ini


Senin, 01 Maret 2010 / 08:50 WIB
Pembangunan Boiler Batu Bara Rampung Tahun Ini


Sumber: Kontan | Editor: Test Test

JAKARTA. PT Kertas Leces akan merampungkan pembangunan boiler batubara terkait konversi bahan bakar dari gas ke batu bara pada tahun ini. Sekretaris Kementrian BUMN Said Didu menegaskan hal itu termasuk salah satu program restrukturisasi pemerintah terhadap produsen pulp dan kertas tersebut.

Biaya pembangunan proyek yang dimulai sejak 2009 lalu itu berasal dari pemerintah pusat senilai Rp 175 miliar melalui penyertaan modal negara. “Konversi gas ke batu bara akan selesai tahun ini untuk boilernya. Dan tahun ini bisa jalan,” ujar Said, (25/2).

Rencananya, BUMN yang bergerak dalam industri pulp dan kertas ini akan membangun dua unit boiler batu bara berkapasitas masing-masing 120 ton/jam, dan tekanan steam sebesar 44 bar dengan temperatur 4400 celcius.

Pembangunan boiler menjadi target pemerintah agar PT Kertas Leces kembali berproduksi maksimal. Soalnya, gara-gara pasokan gas ini hanya mencukupi 50% dari yang dibutuhkan, sejak Maret 2005 produksi pabrik hanya 30% dari total kapasitas 600 ton per hari.

Nah, selain pasokan energi terpenuhi dengan adanya boiler batu bara tersebut, pabrik Kertas Leces bisa menghemat biaya energi US$ 94 per ton kertas.

Selain pasokan gas, Said mengaku, persoalan yang membelit Kertas Leces adalah masalah likuiditas berupa beban Rekening Dana Investasi dan Subsidiary Loan Agreement (SLA). Selain itu, kekurangan bahan baku serta biaya karyawan.

Untuk masalah ini, Said mengaku kementriannya tengah mencari solusi, termasuk kemungkinan menyinergikan Kertas Leces dengan BUMN Perkebunan demi mengatasi masalah bahan baku. “Tinggal menunggu RDI/SLA. Keputusannya sudah ada di tim komite teknis dan kebijakan, hanya tinggal menunggu Menkeu,” katanya.

Said menambahkan, PT Kertas Leces juga akan menjadi pasien PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Namun, dikonfirmasi secara terpisah, External Coordination Specialist PPA, Hakim Polim mengaku tidak tahu menahu soal itu. "Saya tidak tahu tentang hal itu," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×