kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembangunan pabrik Toto terhambat surat tanah


Selasa, 11 Juni 2013 / 09:10 WIB
ILUSTRASI. Smartfren Telecom (FREN) memproyeksi, pendapatan pada tahun 2022 dapat kembali tumbuh double digit.


Reporter: Aceng Nursalim | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Produsen saniter PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) optimistis kinerja bisnis di tahun ini bisa menunjukkan hasil positif. Salah satu penopangnya adalah kenaikan harga jual.

Sebagai gambaran, sampai dengan akhir tahun 2013, Surya Toto menargetkan pendapatannya mencapai Rp 1,7 triliun. Angka tersebut  naik 9,4% dibandingkan dengan pendapatan  tahun 2012 yang sebesar Rp 1,58 triliun.

Surya Toto juga memproyeksikan laba bersihnya  naik 15% dari Rp 236,7 miliar di tahun lalu menjadi Rp 272 miliar pada akhir tahun ini. "Kami optimistis penjualan meningkat, karena daya beli masyarakat sudah mulai naik," ujar Setia Budi Purwadi, Direktur Surya Toto Indonesia, saat paparan publik, Senin (10/6).

Surya Toyo memang sudah menaikkan harga jual produk efektif mulai April 2013 dengan masa pengenalan satu bulan. Berarti, harga baru berlaku Mei 2013.

Rinciannya adalah produk saniter naik 7% untuk pasar lokal dan 5% untuk pasar ekspor. Produk fitting naik 5% untuk pasar lokal dan 2,3% untuk pasar ekspor. Harga perlengkapan dapur naik 10% baik pasar lokal atau ekspor.
 
Sayang, rencana perusahaan ini untuk membangun pabrik saniter baru di Jawa Timur terkendala legalitas lahan yang diincarnya. Menurut Budi, kini Surya Toto masih menunggu keluarnya surat tanah di lahan itu.

Awalnya, Surya Toto ingin membangun pabrik keempat itu pada tahun ini. Namun lantaran surat tanah belum beres, Surya Toto memperkirakan pembangunan pabrik tersebut paling cepat pada kuartal IV-2013.

Nantinya, pabrik baru ini dibangun di atas lahan seluas 37 hektare. Proses pembangunan pabrik yang menelan investasi sekitar Rp 100 miliar ini berlangsung antara 18 bulan atau satu setengah tahun.

Kapasitas produksi Surya Toto akan bertambah sekitar 500.000 unit per tahun setelah pabrik tersebut beroperasi. Saat ini, kapasitas produksi Surya Toto mencapai 2,5 juta unit per tahun.

Tadinya, lokasi pabrik akan berada di Mojokerto, Jawa Timur. Namun menurut penjelasan Budi, terjadi salah informasi terhadap lokasi pabrik terbaru Surya Toto. Yang jelas, pabrik ini akan berada di sekitar Surabaya.

Pembangunan pabrik di Surabaya terbilang strategis. Sebab, pasokan gas di wilayah Jawa Timur relatif terjaga ketimbang suplai gas ke ketiga pabriknya di Tangerang.

Pendirian pabrik di Jawa  Timur juga bisa menghemat biaya distribusi produk saniter Toto, terutama bila ekspansi ke pasar Indonesia Timur. "Biaya logistik ke Indonesia Timur itu besar, ke Bali saja ongkosnya sama dengan ke Eropa," tandas Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×