kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembatasan truk di ruas tol, pengusaha siapkan strategi


Senin, 26 Februari 2018 / 07:28 WIB
Pembatasan truk di ruas tol, pengusaha siapkan strategi
ILUSTRASI. Proyek jalan tol Jakarta-Cikampek II elevated


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai 12 Maret 2018 mendatang, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menerapkan tiga kebijakan untuk mengurangi kemacetan di jalan tol Jakarta-Cikampek. Salah satunya adalah melarang truk untuk masuk jalan tol Jakarta-Cikampek pada pukul 06.00–09.00 WIB dari hari Senin hingga Jumat.

Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menilai, aturan baru ini sedikit memberikan risiko bagi pengusaha truk. Wakil Ketua Aptrindo Bidang Distribusi dan Logistik Kyatmaja Lookman mengakui, banyaknya truk yang sering parkir di pinggir jalan juga menjadi salah satu penyebab kemacetan. "Jalan tol Jakarta-Cikampek terlalu macet. Kami sering parkir di sana," ungkapnya saat dihubungi KONTAN, Jumat (23/2).

Lookman menjelaskan, jam operasional truk biasanya memakan waktu hingga 24 jam. Alhasil, ketika ada pengurangan hingga tiga jam, perusahaan harus mulai lebih awal atau berakhir lebih malam.

Cuma, efeknya bakal menambah biaya. "Kalau mulai lebih pagi dan lebih malam, belum tentu pabrik juga mengikuti. Ya, akhirnya ada biaya man power," sebutnya.

Meski harus merogoh kocek lebih untuk menambah biaya, Lookman berharap, kebijakan baru ini dapat berdampak pada pengurangan kemacetan di jalan tol Jakarta-Cikampek. "Ini sementara, kita semua diminta berkorban hingga proyek infrastruktur di jalan tol selesai," ujarnya.

Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Logistik dan Forwarders Indonesia, mengutarakan pendapat senada. Ia merespons positif aturan ganjil-genap di jalan tol Jakarta-Cikampek, meski bisnis logistik yang melewati jalur darat akan sedikit terganggu. "Dampaknya pasti ada, tetapi ini pilihan yang harus diambil sementara waktu selama pembangunan elevated dan LRT berlangsung," akunya.

Yukki bilang, risiko paling kecil akan dialami oleh kendaraan golongan III dan IV di pagi hari. Terutama mereka yang berkaitan dengan ekspor impor melalui Tanjung Priok. Jakarta

Di sisi lain, operasional yang akan terganggu nantinya adalah kegiatan domestik. Maklum, jalur Cikampek merupakan akses penghubung utama sejumlah industri.

Mengenai dampak aturan pembatasan jam operasional truk terhadap penambahan armada, Yukki menyebutkan tidak terlalu berpengaruh. Alasannya, perusahaan selalu melakukan peremajaan kendaraan setiap 10 tahun sekali berhubung pertumbuhan bisnis logistik yang cukup tinggi.

Dengan demikian, kebutuhan akan infrastruktur jalan yang memadai menjadi sangat penting, terutama di jalan tol Jakarta-Cikampek. Di sekitar kawasan itu berdiri 12 area industri besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×