kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembebasan lahan proyek jalan tol Kunciran-Cengkareng baru 44,42%


Kamis, 12 Juli 2018 / 14:37 WIB
Pembebasan lahan proyek jalan tol Kunciran-Cengkareng baru 44,42%
ILUSTRASI. Pembangunan Tol Kunciran-Cengkareng Masih Terkendala Lahan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan Jalan Tol Kunciran-Cengkareng terkendala pembebasan lahan. Hingga awal Juli 2018, progres pengadaan lahan untuk jalan tol sepanjang 14,19 kilometer (km) ini baru mencapai 44,42%.

PT Jasamarga Kunciran-Cengkareng (JKC) sebagai pengelola jalan jol yang merupakan bagian dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 ini berharap, Pemerintah Kota Tangerang memberikan dukungan guna mempercepat pembebasan lahan agar proyek jaan tol ini bisa kelar sesuai jadwal.

Menurut Direktur Utama JKC Edwin Cahyadi, total lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol Kunciran-Cengkareng (Bandara Soekarno Hatta/Soetta) mencapai 122 hektare (ha) dengan menggunakan dana pemerintah. Dia mengaku, JKC menemui berbagai tantangan di lapangan terkait pengadaan tanah.

Misal kesepakatan harga tanah dengan warga masih menunggu hasil keputusan pengadilan, tumpang tindih kepemilikan tanah, tanah fasos/fasum yang belum diserahterimakan. Lalu penentuan lokasi puskesmas pengganti, perlu pengukuran ulang peta bidang dan daftar nominatif pemilik (DNP) dan terhambatnya eksekusi tanah milik pemerintah yang masih ditempati warga.

"Tantangan-tantangan ini berdampak terhadap waktu pengerjaan konstruksi karena lahan hasil pembebasan lokasinya menyebar di sejumlah titik dari empat seksi sepanjang Jalan Tol Kunciran-Cengkareng, sehingga akses masuk alat berat ke lokasi sangat terbatas." kata Edwin, Kamis (12/7).

JKC aktif berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangerang sebagai pelaksana pengadaan tanah dan pejabat pembuat komitmen (PPK) sebagai instansi yang memerlukan tanah, untuk segera menyelesaikan pelaksanaan pembebasan tanah tol Kunciran-Cengkareng. "Kami berharap pelaksanaan pengadaan tanah dapat segera diselesaikan dalam waktu dekat ini, karena target penyelesaian konstruksi pada bulan Februari 2019, sedangkan masih banyak lokasi pekerjaan struktur yang belum bebas", kata Edwin.

Adapun progres konstruksi tol ini hingga awal Juli ini baru mencapai 15,51%. Sementara targetnya, jalan bebas hambatan ini bisa beroperasi secara penuh pada Maret tahun 2019.

Jalan Tol Kunciran-Cengkareng sendiri terbagi dalam empat seksi pekerjaan, yakni Seksi 1 Simpang Susun (SS) Kunciran - SS Sultan Ageng Tirtayasa sepanjang 2,04 kilometer. Seksi 2 SS Sultan Ageng Tirtayasa - Benteng Betawi sepanjang 3,52 kilometer. Lalu seksi 3 Benteng Betawi - Husein Sastranegara 6,57 kilometer, dan seksi 4 Husein Sastranegara - Simpang Susun Benda 2,06 kilometer. Total panjang Jalan Tol Kunciran-Cengkareng adalah 14,19 kilometer.

Apabila Jalan Tol Kunciran-Cengkareng telah beroperasi, maka akses jalan tol ke Bandara Soekarno Hatta/Soetta akan bertambah. Pengguna jalan tol memiliki alternatif lain, selain ruas jalan tol Prof.Ir. Soedijatmo, sehingga arus kendaraan ke Bandara Soetta akan terdistribusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×