Reporter: Azis Husaini | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Proses penjualan saham (farm out) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak menemui babak baru. PT Chevron Pacific Indonesia masih menimang pembeli potensial untuk menjadi pemilik PLTP berkapasitas 370 megawatt (MW) dan Drajat berkapasitas 240 MW.
Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana menyatakan, proses penjualan PLTP milik Chevron tetap dilakukan dan masih proses pemilihan potensial bidder. "Dan potensial bidder tersebut sedang mengurus Non Disclosure Agreement (NDA) atau kerahasiaan data antara Chevron ke investor, lalu antara Chevron dengan pemerintah," katanya kepada KONTAN, Senin (13/6).
Salah satu calon pembeli potensial yang sedang mengurus NDA adalah PT Pertamina Geothermal Energy. "Ketika nanti sudah diumumkan untuk mengajukan penawaran, mereka akan melihat data room," imbuh dia.
Bila nanti sudah ada pembeli baru dan pengelola baru di proyek PLTP Salak dan Derajat pemerintah meminta perusahaan tersebut berkomitmen menjalankan proyek. "Pemerintah sudah mewanti-wanti ke Chevron agar pemenangnya minimal sama komitmenya dengan Chevron atau lebih baik," ujarnya.
Irfan Zainuddin, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy bilang, proses akuisisi menjadi wewenang induk dalam hal ini Upstream Business Development (UBD). "Prinsipnya PGE akan inline dengan kebijakan Persero," imbuh dia.
Saat ini, kapasitas terpasang PGE sebesar 437 MW, dalam tahun 2016 ada tambahan 105 MW dari proyek-proyek baru, yaitu Ulubelu Unit-3 sebesar 55 MW, Lahendong Unit-5 sebesar 20 MW dan Karaha Unit-1 sebesar 30 MW.
Denie Tampubolon, Senior Vice President Upstream Business Development (UBD) PT Pertamina menambahkan, tahap pertama dalam pembelian suatu proyek adalah melihat data room dan evaluasi.
Ia menyebut prosesnya dari membuka data room akan dilanjutkan dengan evaluasi. Berikutnya penawaran dan negosiasi. "Masih lumayan panjang prosesnya, tapi targetnya sebelum akhir tahun beres. Soal anggaran pembelian baru di-review," ujar dia.
Selain PGE, ada lagi yang berminat membeli dua PLTP Chevron, yakni Medco Power dan 21 konsorsium. Sayang, Manager Humas Komunikasi Chevron, Prasasti Anandhimitra merespon saat kontan meminta tanggapan mengenai penjualan aset ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News