kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.413   -9,00   -0,05%
  • IDX 7.515   50,54   0,68%
  • KOMPAS100 1.061   11,17   1,06%
  • LQ45 796   8,47   1,07%
  • ISSI 254   0,53   0,21%
  • IDX30 415   3,38   0,82%
  • IDXHIDIV20 474   3,64   0,77%
  • IDX80 120   1,18   1,00%
  • IDXV30 124   1,05   0,86%
  • IDXQ30 133   1,29   0,98%

Pembinaan UMKM Batik Didorong lewat Skema 3 Tahun, Fokus pada Standarisasi dan Pasar


Selasa, 05 Agustus 2025 / 19:24 WIB
Pembinaan UMKM Batik Didorong lewat Skema 3 Tahun, Fokus pada Standarisasi dan Pasar
ILUSTRASI. Pengunjung memilih kain batik di salah satu booth pada pameran The Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2024, JCC Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2024). Inacraft, pameran kerajinan terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara menargetkan bisa mendatangkan 100.000 pengunjung, dengan potensi nilai transaksi mencapai Rp 100 miliar. Pada edisi Inacraft kali ini, diramalkan oleh 897 booth UMKM anak muda dari seluruh Indonesia./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/03/10/2024.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya mendorong kontribusi sektor keuangan dalam pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus berlanjut. 

Tahun ini, Astra Financial kembali menghadirkan program pembinaan berkelanjutan terhadap UMKM dalam rangkaian Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, lewat inisiatif “I Care I Share” yang berfokus pada penguatan kapasitas usaha batik lokal di Tangerang.

Langkah ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Astra Financial dan Yayasan Astra Yayasan Dharma Bhakti Astra, yang menargetkan pembinaan komprehensif selama tiga tahun kepada Rumah Batik Cikuya, pelaku UMKM berbasis budaya di Kabupaten Tangerang. 

Program ini menjadi bagian dari komitmen terhadap 2030 Sustainability Aspirations dan sejalan dengan inisiatif OJK dalam mendorong UMKM sebagai penggerak ekonomi nasional.

Skema pembinaan terhadap Rumah Batik Cikuya dijalankan bertahap hingga 2027. Pada tahun pertama, fokus diarahkan pada penguatan fondasi usaha, mulai dari standarisasi proses produksi, penetapan harga pokok produksi (HPP), pendaftaran hak kekayaan intelektual, hingga peningkatan kapasitas pemasaran digital.

Tahun kedua akan difokuskan pada diversifikasi produk dan pengembangan strategi digital marketing, sementara tahun ketiga diarahkan pada perluasan akses pasar melalui partisipasi di berbagai pameran industri dan kolaborasi strategis.

Baca Juga: Festival Kemudahan & Pelindungan Usaha Mikro Dorong UMKM Naik Kelas di Tapanuli Utara

Total dukungan yang disalurkan Astra Financial dalam program ini mencapai Rp300 juta, termasuk pembangunan fasilitas pelatihan membatik tulis dan cap sebagai pusat edukasi keterampilan di tingkat lokal.

Rumah Batik Cikuya dipilih sebagai mitra binaan karena menjalankan model sosio-entrepreneurship, di mana aktivitas ekonomi sekaligus diarahkan untuk menjawab isu sosial dan lingkungan. Melalui pelatihan membatik bagi ibu rumah tangga, unit usaha ini tidak hanya memproduksi batik, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi komunitas lokal.

“UMKM dengan pendekatan berbasis komunitas dan budaya seperti Rumah Batik Cikuya memiliki potensi besar jika didukung struktur pembinaan yang konsisten dan jangka panjang,” ujar Ketua Pengurus Yayasan Astra, Rahmat Samulo dalam keterangan resminya, Selasa (5/8/2025).

Langkah Astra Financial dalam memperluas cakupan program sosial melalui pendekatan sektor UMKM dinilai sebagai bagian dari pergeseran peran institusi keuangan dalam menciptakan nilai tambah di luar bisnis inti. Sebelumnya, program “I Care I Share” telah difokuskan pada sektor lingkungan dan pendidikan. Tahun ini, fokus bergeser ke sektor wirausaha dengan pendekatan multi-tahun dan target terukur.

Baca Juga: Ini Penyebab UMKM Indonesia Sulit Berkembang dan Kredit Macet Terus Meningkat

Presiden Direktur PT Sedaya Multi Investama, Hugeng Gozali, menyebutkan bahwa pembinaan UMKM yang konsisten menjadi kunci dalam menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan. 

“Penguatan UMKM bukan sekadar kegiatan CSR, tapi bagian dari membangun ekosistem ekonomi lokal yang mandiri dan resilien," ujarnya.

Selain penandatanganan MoU, rangkaian program tahun ini juga mencakup pelatihan membatik bagi siswa-siswi sekolah dasar dan lelang hasil karya senilai Rp 20 juta yang disalurkan kembali ke pelaku usaha dan lembaga pendidikan lokal.

Program “I Care I Share” telah dilaksanakan sejak 2023 dengan pendekatan lintas sektor. Pada tahun pertamanya, fokus diarahkan pada penanaman 1.000 pohon untuk pelestarian lingkungan. 

Tahun 2024 bergeser ke sektor pendidikan melalui pemberian bantuan sarana belajar. Sementara 2025 menjadi awal dari model pembinaan UMKM multi-tahun yang ditargetkan menjadi prototipe untuk inisiatif serupa di wilayah lain.

Baca Juga: Pemberdayaan BRI Dukung UMKM Batik Tulis Lamongan Menembus Pasar Global

Selanjutnya: Cuan 27,11% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (5 Agustus 2025)

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Besok, Rabu 6 Agustus 2025: Keuangan dan Karier Leo Bersinar Terang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×