kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pemenang lelang belum ditentukan, KSOP jadi operator sementara Pelabuhan Patimban


Minggu, 20 Desember 2020 / 17:07 WIB
Pemenang lelang belum ditentukan, KSOP jadi operator sementara Pelabuhan Patimban
ILUSTRASI. Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Patimban. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati Pelabuhan Patimban telah resmi beroperasi dan langsung melayani kegiatan ekspor perdana produk otomotif sebanyak 140 unit kendaraan pada Minggu (20/12), Kementerian Perhubungan menyatakan, sampai saat ini belum ada penentuan pemenang operator Pelabuhan Patimban. Pengumuman lelang operator pelabuhan Patimban ditargetkan di akhir Desember 2020.

Seperti diketahui sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah mendapatkan perusahaan operator yang lolos tahap prakualifikasi proyek kerja sama pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Pelabuhan Patimban, Jawa Barat.

Adalah PT CT Corp Infrastruktur Indonesia yang menjadi salah satu kandidat yang mempunyai peluang besar mengelola Pelabuhan Patimban, Subang Jawa Barat. Pada lelang badan usaha pelaksana (BUP) atau operator Pelabuhan Patimban, CT Corp menggandeng tiga mitra. Ketiga  mitra itu adalah PT Indika Logistic & Support Services, PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengungkapkan, sambil menunggu proses lelang, operasi Pelabuhan Patimban sementara akan dibantu oleh Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) di bawah Kemenhub. Pihaknya tengah menyelesaikan lelang operator Pelabuhan Patimban. Selama proses ini berlangsung, KSOP Patimban akan menjadi pengelola sementara.

“Lelang operator saat ini masih berlangsung, dan sambil menunggu prosesnya, maka operasi pelabuhan akan ditangani sementara oleh KSOP. KSOP itu didukung oleh tenaga-tenaga yang berpengalaman dan kompeten dan juga ada tenaga asing yang turut serta melaksanakannya sehingga kemampuannya minimal sama dengan yang dilakukan oleh Pelabuhan Tanjung Priok," ujar Adita saat dihubungi kontan.co.id, Minggu (20/12).

Lelang operator Pelabuhan Patimban memiliki nilai investasi hingga Rp 16 triliun dengan konsesi selama 40 tahun. Pada akhir Desember 2020 ini, tahap pertama Pelabuhan Patimban telah beroperasi.

Baca Juga: Mulai beroperasi, Pelabuhan Patimban langsung layani ekspor perdana produk otomotif

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Pelabuhan Patimban merupakan pelabuhan utama yang dibangun dengan salah satu pertimbangan utama untuk mengurangi biaya logistik dan memperlancar arus barang, serta mengurangi beban kendaraan barang di jalan raya khususnya di wilayah Jabodetabek. 

“Pelabuhan Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat mengefisiensikan waktu dan biaya logistik. Khususnya untuk menekan biaya logistik nasional dan meningkatkan efisiensi biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri, salah satunya produk otomotif,” tutur Menhub Budi.

Secara keseluruhan, Pembangunan Pelabuhan Patimban dilakukan dalam tiga tahap. Saat ini telah diselesaikan pembangunan tahap 1 fase 1, yaitu meliputi pembangunan area terminal, pembangunan Breakwater, Seawall, dan Revetment, pembangunan Back Up Area, jalan akses, dan jembatan penghubung dengan Terminal Kendaraan seluas 25 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 218.000 CBU, Terminal Peti Kemas seluas 35 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 250.000 TEUs untuk tahap I secara keseluruhan.

Selanjutnya, untuk tahap 1 fase 2 akan dikerjakan pada tahun 2021-2024 dengan pekerjaan Terminal Peti Kemas seluas 66 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 3,75jt TEUs, Terminal Kendaraan dengan kapasitas kumulatif sebesar 600.000 CBU, dan Roro Terminal seluas 200 m2. 

Kemudian untuk tahap 2 akan dilaksanakan pada tahun 2024-2025 pekerjaan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 5,5jt TEUs. Sedangkan tahap 3 akan dilaksanakan pada tahun 2026-2027 dengan pekerjaan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 7,5jt TEUs. 

Selanjutnya: Jokowi resmikan operasional Pelabuhan Patimban

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×