kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Pemerataan Distribusi Jadi Pendorong Kinerja Sido Muncul (SIDO) pada Semester I


Kamis, 27 Juli 2023 / 19:08 WIB
Pemerataan Distribusi Jadi Pendorong Kinerja Sido Muncul (SIDO) pada Semester I
ILUSTRASI. Produksi Tolak Angin SIDO


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) berhasil mencetak pertumbuhan kinerja penjualan selama semester I-2023. Pencapaian tersebut utamanya didorong oleh pemerataan distribusi terhadap produk-produk andalan Sido Muncul.  

Sebagai gambaran, penjualan SIDO terpantau naik tipis 2,58% year on year (YoY) menjadi Rp 1,65 triliun selama semester I-2023. Pada periode yang sama tahun 2022, angka penjualan tercatat senilai Rp 1,61 triliun. 

Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat mengatakan, sampai dengan Juni 2023, pertumbuhan kinerja masih ditopang dari pemerataan distribusi terutama untuk produk-produk yang lama. 

“Diharapkan berikutnya penjualan produk baru atau variasi baru seperti Alangsari Cool, dan berbagai varian baru suplemen akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan,” ungkap David, saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (26/7). 

Baca Juga: Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) Buka Peluang Ekspor Produk Usai Pabrik Baru Beroperasi

Untuk diketahui, SIDO meluncurkan dua produk baru di semester pertama tahun ini, yaitu Esemag dalam bentuk tablet untuk mengatasi sakti maag dan Suplemen Herbal Sri Kunyit Plus untuk membantu meningkatkan kesehatan liver dan organ pencernaan.

Sampai dengan akhir Juni lalu, penjualan SIDO masih didominasi oleh penjualan jamu herbal dan suplemen yang mencapai Rp 1 triliun. Kemudian disusul oleh penjualan makanan dan minuman Rp 595,19 miliar, dan farmasi Rp 55,15 miliar. 

Pihaknya memproyeksikan tren pertumbuhan bakal terus berlanjut di paruh kedua tahun ini. Sebab, secara historis, lonjakan penjualan biasanya terjadi di kuartal ketiga dan kuartal keempat. 

Sebelumnya, SIDO mengincar kenaikan penjualan sekitar 10%-15% sampai akhir tahun nanti. Ada tiga pilar yang mampu mendukung pertumbuhan kinerja tersebut, yakni penjualan ekspor, pengembangan bisnis B2B dari anak perusahaan, serta pemerataan distribusi produk. 

Hingga akhir Juni 2023 laba bersih SIDO naik tipis menjadi Rp 448,10 miliar. Sebelumnya laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SIDO tercatat Rp 445,59 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×