Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kementerian Perdagangan mengonfirmasi akan menentukan harga eceran tertinggi (HET) untuk komoditas beras dan minyak goreng. Namun, sebelum memuluskan rencananya tersebut, pihaknya akan berkoordinasi lebih jauh dengan Kementerian Pertanian.
Enggartiasto Lukita, Menteri Perdagangan menyampaikan akan menjaga pasokan beras dan menentukan harga eceran tertingginya. Harga acuan akan ditingkatkan levelnya menjadi harga eceran tertinggi usai dirinya berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian yang merupakan regulator di hulu.
"Bersama-sama dengan Menteri Pertanian, tentu karena beliau disana (hulu) dan saya diujungnya (hilir)," ujarnya di Jakarta, Senin (10/7).
Selain beras, dirinya juga akan menentukan harga eceran tertinggi untuk minyak goreng dan bawang putih. Apalagi selama ini perdagangan barang komoditas rawan dimainkan oleh spekulan, sehingga perlu aturan baku. Yang jelas, dirinya tidak akan memberikan adanya monopoli dalam perdagangan barang komoditas.
"Bawang putih juga, kami tidak mau lagi dipermainkan. Saya sekali lagi tidak akan pernah berikan izin kepada satu kelompok usaha yang akan dominasi pasar, tidak akan pernah," lanjutnya.
Seperti diketahui, selama ini untuk bawang putih banyak importir nakal yang mendapatkan bawang putih melalui jasa ekspedisi sehingga lolos dari pengawasan. Namun hal ini akan terus dikejar oleh pihaknya, bekerjasama dengan aparat terkait untuk bisa menangkal upaya-upaya nakal dari importir bawang putih.
"Mereka boleh saja impor, yang tidak boleh itu kalau ada satu perusahaan yang dominan megang market share 60-70% jadi kita buka semua (kesempatannya)," lanjutnya.
Dengan mengatur HET dan memberantas praktik-praktik monopoli, dirinya berharap bisa mengatuer harga bahan pokok stabil. Disamping juga melakukan upaya untuk bisa meningkatkan supply yang ada. Oleh karenanya, koordinasi dengan pihak-pihak terkait amat penting dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News