Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membangun kilang mini. Direktur Pembinaan Program Migas Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi bilang, pemerintah telah menyusun delapan titik potensial pembangunan kilang mini yang terdiri dari delapan kluster.
Kluster pertama berada di Sumatera Utara dengan pasokan minyak dari Blok Rantau dan Pangkalan Susu. Kluster kedua di Selat Panjang Malaka yang mendapat pasokan minyak dari lapangan EMP Malacca Strait dan Petroselat. Sementara itu, Kluster ketiga di Riau mendapat pasokan dari Blok Tonga, Siak, Pendalian, Langgak, West Area, dan Kisaran.
Kluster Keempat yang berada di Jambi mendapat pasokan dari Blok Palmerah, Mengoepeh, Lemang, dan Karang Agung. Kluster kelima yang berada di Sumatera Selatan akan mendapatkan pasokan minyak dari Merangin II dan Ariodamar. Kluster keenam yang berada di Kalimantan Selatan mendapat pasokan dari blok Tanjung.
Sementara itu Kluster ketujuh di Kalimantan Utara mendapat pasokan dari Blok Bunyu, Sembakung, Mamburungan, dan Pamusian Juwata. Kluster kedelapan yang berada di Maluku mendapatkan minyak dari Oseil dan Bula.
Penentuan kluster tersebut dilakukan oleh SKK Migas berdasarkan besaran dan mutu produksi yang dihasilkan oleh lapangan yang berada di kluster tersebut. Besaran produksi minyak dalam satu kluster diperkirakan mencapai sekitar 10.000 barel per hari (bph).
Sementara untuk memenuhi kapasitas kilang mini hanya dibutuhkan minyak minimal sekitar 5.000 bph - 6.000 bph.
Agus bilang, pemerintah berencana untuk menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) sebagai landasan hukum pembangunan kilang mini. Diharapkan pada tahun ini permen tersebut bisa segera terbit dan kilang mini bisa segera dibangun.
"Kami sedang finalisasi aturan permen tentang kilang mini dan diharapkan bisa terbit sebelum lelang dilakukan. Lelang proyek rencananya bisa dilakukan tahun ini, sekarang sedang konsultasi dengan pihak terkait agar bisa melakukan lelang,"ujar Agus di Gedung Migas Jakarta pada Senin (15/1).
Pembangunan kilang mini sejatinya hanya membutuhkan waktu sekitar 18 bulan. Sementara untuk estimasi dana investasi pembangunan kilang mini ini mencapai sekitar US$ 200 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News