Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Marga Utama Nusantara (MUN) melalui anak usaha PT Bintaro Serpong Damai Toll (BSD Toll) memulai pekerjaan tiga konstruksi sekaligus, Rabu (30/9/2020).
Tiga proyek tersebut adalah konstruksi tidak sebidang Ramp Junction Serpong dengan Exit Ramp Pamulang, konstruksi penanganan banjir KM 8, dan konstruksi tidak sebidang akses On Ramp Rawa Buntu pada jalan tol Ruas Pondok Aren-Serpong.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahardian menegaskan, pihaknya akan melakukan intervensi dan pengawasan secara ketat.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) garap proyek senilai Rp 112 miliar di Kepulauan Solomon
Kontrol ketat dan pengawasan langsung tersebut terutama dilakukan dalam memastikan kualitas konstruksi.
"Kami harus melakukan pengawasan langsung, dan ikut campur. Karena kualitas konstruksi proyek infrastruktur banyak dikeluhkan masyarakat, terutama pengguna jalan tol. Meskipun Badan Usaha Jalan tol (BUJT) sudah punya sistem dan quality control," kata Hedy.
Selain ikut campur dalam memastikan kualitas konstruksi, Bina Marga juga akan memastikan masalah keamanan dan keselamatan konstruksi.
Hal ini menyusul banyaknya terjadi kecelakaan kerja yang menimpa tenaga konstruksi maupun warga. Dia meminta PT BSD Toll memperhatikan aspek 3K (keamanan dan keselamatan kerja) dengan target zero fatalities dan zero accident.
Selain itu, pengawasan Bina Marga juga akan dilakukan pada masalah keamanan pengguna jalan tol eksisting. "Traffic management harus sesuai standar agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas," imbuh Hedy.
Faktor berikutnya yang akan diawasi Bina Marga adalah kerapian pekerjaan konstruksi. Menurut Hedu, lokasi konstruksi harus dipagari (hoarding) dengan indah.
Secara berkala, lokasi konstruksi dan area di sekitarnya juga harus selalu dibersihkan agar bebas debu, tanah bercecer, dan percikan material konstruksi.
Karena pembangunan tiga konstruksi ini dilakukan saat Pandemi Covid-19, Hedy menekankan penerapan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin.
"Masalah kesehatan harus diperhatikan. Protokol kesehatan harus diterapkan dengan disiplin. Saya minta ini dipastikan dan berjalan dengan baik," tegas Hedy.
Baca Juga: PTPP rampungkan ruas tol Manado-Danowudu sepanjang 26 km
Terakhir, Bina Marga akan "cerewet" masalah lingkungan selama pekerjaan konstruksi berlangsung dalam waktu satu tahun.
Hedy mengingatkan, musim hujan datang dalam keadaan konstruksi sedang berjalan. Untuk itu, dia meminta BUJT membuat rencana strategis dan tepat agar tidak terjadi banjir di lokasi konstruksi dan di lingkungan permukiman warga.
"Rencana dan mitigasi risikonya agar dibuat dengan matang dan baik," pungkas Hedy. (Hilda B Alexander)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banyak Kecelakaan, Pemerintah Akan Ikut Campur Awasi Proyek Infrastruktur",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News