Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
Namun, ia berharap agar proses penawaran pelelangan jalan tol mengikuti Prinsip Pengadaan Badan Usaha Pengusahaan Jalan Tol sebagaimana Permen PUPR nomor 01/PRT/M/2017 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengadaan Badan Usaha Untuk Pengusahaan Jalan Tol yang Adil, Terbuka, Transparan, Bersaing, Akuntabel, Saling Menguntungkan, Efektif dan Efisien.
"Selain itu, kami berharap pemerintah dapat menginformasikan status proses tahapan pengadaan tanah jalan tol PSN yang akan ditenderkan serta alokasi risiko pemerintah dan badan usaha sehingga badan usaha yang berminat dapat mempertimbangkan kelayakan ekonomi maupun finansial ruas tersebut dengan lebih komperhensif," tegasnya.
Baca Juga: Tertekan pandemi, divestasi 4 ruas jalan tol Waskita Karya (WSKT) mundur tahun depan
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) Mahmilan Sugiyo menilai bahwa rencana pemerintah untuk menawarkan proyek PSN di tahun depan akan meningkatkan industri konstruksi secara umum. "Namun, pengaruh (mungkin) belum akan dirasakan secara langsung TOTL dalam waktu dekat karena sampai saat ini kami tidak menangani proyek infrastruktur," ujarnya.
Ia mengaku saat ini perusahaan banyak mengerjakan bangunan gedung bertingkat. Per 1 Desember 2020, Mahmilan mengaku kontrak baru yang diperoleh TOTL sebesar Rp 830 miliar. Realisasi tersebut telah mencapai target yang dipasang perusahaan yakni, berkisar Rp 500 miliar hingga Rp 3 triliun.
Selanjutnya: SMI suntik Rp 3,5 triliun untuk pulihkan kinerja PT KAI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News