kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah AS alokasikan US$ 38 juta dukung transisi energi Indonesia


Kamis, 09 Desember 2021 / 19:55 WIB
Pemerintah AS alokasikan US$ 38 juta dukung transisi energi Indonesia


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

“Sementara energi terbarukan memiliki peran kunci untuk dimainkan, tapi gas akan tetap  menjadi bagian penting dari bauran energi pada tahun 2035 – waktu batas standar emisi baru  yang ditetapkan oleh Paris Agreement untuk membatasi pemanasan global hingga di bawah 2  derajat Celcius,” kata Nabil. 

Berbicara tentang tren energi terkini, Nabil menyatakan bahwa, lebih banyak utilitas beralih ke  gas alam dari batu bara dengan kandungan karbon tinggi untuk mengurangi emisi hingga  setengahnya. Banyak juga yang berinvestasi pada turbin gas yang menggunakan hidrogen, serta  teknologi pembangkit listrik terbarukan.

“Bahkan lebih dari sebelumnya, jaringan listrik memainkan peranan penting dalam  mengintegrasikan energi dari berbagai arah dan sumber, mulai dari pembangkit listrik, ladang  angin lepas pantai hingga panel surya,” kata Nabil. 

Membahas teknologi turbin gas baru, Nabil mengatakan pihaknya telah memanfaatkan analitik  dan wawasan yang mendalam untuk teknologi turbin dari divisi aviasi GE selama beberapa  dekade - terutama pengetahuan metalurgi untuk merancang turbin gas yang dapat beroperasi  pada suhu yang jauh lebih tinggi. 

Baca Juga: Indonesia Siap Sambut Tantangan Presidensi G20

“GE telah dan akan terus berupaya memimpin di bidang inovasi gas, sebagaimana turbin gas  kelas-H pertama di Indonesia didatangkan oleh GE untuk menggerakkan proyek-proyek energi  utama di Indonesia,” kata Nabil. 

Turbin-turbin ini akan menggerakkan pembangkit PLTGU Tambak Lorok Blok 3 di Semarang Jawa  Tengah, dan pembangkit PLTGU Jawa 1 IPP di Karawang Jawa Barat, ketika sudah beroperasi  penuh. Kedua pembangkit tersebut akan memainkan peran kunci dalam rencana elektrifikasi  pemerintah Indonesia sebesar 34GW. Turbin-turbin ini juga akan menjadi salah satu pembangkit  siklus gabungan paling efisien di dunia. 

Turbin gas terbaru GE yang dapat menggunakan hidrogen atau campuran hidrogen dan gas adalah Proyek Tallawarra B di Australia yang kini menjadi pelopor di bidang ini. 

“Melalui proyek Tallawarra, terobosan teknologi tenaga angin beserta inovasi lainnya, GE berada  di posisi yang tepat untuk memimpin upaya transisi energi di seluruh dunia. Seiring dengan recana korporasi kami untuk menggabungkan GE Renewable Energy, GE Power dan GE Digital  menjadi satu bisnis, kami yakin kami dapat merancang, dan memberikan, solusi mutakhir lebih  sering dan lebih cepat di masa depan,” jelas Nabil. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×