kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah bagikan 1.036 paket konversi BBM ke BBG untuk nelayan di Musi Banyuasin


Selasa, 20 Oktober 2020 / 14:02 WIB
Pemerintah bagikan 1.036 paket konversi BBM ke BBG untuk nelayan di Musi Banyuasin


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memberikan 1.036 unit paket perdana program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) untuk nelayan sasaran dibagikan di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan, pada Kamis (15/10) lalu. 

Paket konversi BBM ke BBG gratis pembiayaan APBN ini adalah yang perdana didistribusikan di tahun 2020. Penyerahan secara simbolis paket perdana konversi BBM ke BBG untuk nelayan sasaran digelar di Dermaga Dinas Perhubungan Kabupaten Musi Banyuasin yang berlokasi di Kecamatan Sekayu.

Ini merupakan kali pertama nelayan di Kabupaten Musi Banyuasin mendapatkan paket perdana program konversi BBM ke BBG. Tak mengherankan apabila para nelayan menyambutnya dengan penuh kegembiraan.

Baca Juga: PLN sukses mengalirkan listrik ke dua pulau terpencil di Kepulauan Riau

Penerima paket perdana ini merupakan nelayan yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu nelayan pemilik kapal kurang dari 5 GT, kapal berbahan bakar bensin, kapal yang memiliki daya mesin 13 HP, nelayan yang menggunakan alat tangkap ramah lingkungan, nelayan pemilik kapal yang belum pernah menerima bantuan sejenis, serta nelayan yang memiliki kartu KuSUKA.

Paket yang dibagikan terdiri dari mesin penggerak, konverter kit, dua buah tabung LPG 3 kg, serta aksesoris pendukung lainnya seperti reducer, regulator, mixer, dan sebagainya.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Alimuddin Baso mengungkapkan, pembagian paket perdana ini merupakan wujud komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan. 

Paket tersebut bernilai Rp 7 juta yang diberikan secara cuma-cuma ini diharapkan dapat dimanfaatkan dan dirawat dengan baik oleh para nelayan.

"Ini merupakan barang milik negara yang diserahkan ke masyarakat. Tolong jangan dijual dan gunakan sebagai alat tangkap. Paket ini gratis dari pemerintah dan mudah-mudahan bisa menolong perekonomian nelayan," ujar Ali dalam siaran pers di situs Kementerian ESDM yang dikutip Kontan.co.id, Selasa (20/10).

Apreasiasi atas usaha pemerintah ini juga disampaikan Wakil Ketua Komisi VII DPR M. Alex Noerdin.

"Terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah memfasilitasi dan membantu para nelayan ini. Mudah-mudahan bantuan ini akan memberikan manfaat yang besar bagi kita semua," imbuh dia.

Dalam kesempatan itu, Alex juga mengingatkan agar nelayan tidak menggunakan alat-alat atau bahan kimia yang dapat merusak ekosistem laut.

Mewakili para nelayan, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza juga berterima kasih atas bantuan yang diterima. Dengan konversi ini, penghematan anggaran yang dikeluarkan nelayan cukup besar.

Jika menggunakan BBM dengan harga jual Rp 6.500 per liter dan estimasi penggunaan 5 liter per hari, maka setiap bulannya anggaran yang dikeluarkan nelayan mencapai Rp 975.000. Adapun jika menggunakan LPG seharga Rp 18.000 per 3 kg dengan estimasi kebutuhan 1,2 kg per hari, maka anggaran per bulan yang dikeluarkan nelayan hanya sekitar Rp 240.000.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 singkapkan rapuhnya sistem pangan dan pertanian

"Dengan menggunakan LPG, nelayan dapat menghemat Rp 735.000 setiap bulannya," terang Dodi.

Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Kementerian ESDM, Komisi VII DPR, PT Pertamina (Persero), dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota. Anggaran kegiatan ini semula dialihkan untuk penanganan Covid-19. 

Namun, oleh Komisi VII DPR RI dimunculkan kembali sehingga dilakukan refocusing anggaran pada Kementerian ESDM karena program ini menyentuh langsung kepada masyarakat nelayan.

Pandemi Covid-19 juga menjadikan pendistribusian paket perdana ini memiliki tantangan tersendiri. Untuk mencegah penyebaran virus tersebut, pembagiannya menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak fisik (physical distancing), dan pengecekan suhu tubuh nelayan.

Sebagai informasi, program konversi BBM ke BBG untuk nelayan sasaran telah dilaksanakan sejak 2016 dan hingga 2019. Pemerintah telah mendistribusikan 60.859 unit paket konversi di 93 Kabupaten/Kota.

Pada tahun 2020, akan dilaksanakan pembagian 25.000 unit paket konversi BBM ke BBG untuk nelayan sasaran di 42 kabupaten/kota. Sedangkan di tahun 2021 nanti, direncanakan akan dibagikan sebanyak 28.000 unit paket konversi di 20 provinsi.

Selanjutnya: Menteri Teten siapkan pilot project koperasi nelayan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×