Reporter: Handoyo, Maria Elga Ratri | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Harga cabai dan bawang merah yang berada di atas harga referensi saat ini tampaknya sulit turun. Pasalnya, pemerintah belum berencana membuka keran impor kedua komoditi tersebut.
Memasuki awal November, harga bawang merah berada di kisaran Rp 26.767 per kilogram (kg). Sementara harga cabai merah keriting dan cabai merah biasa, masing-masing Rp 36.620 per kg dan Rp 25.158 per kg.
Pemerintah telah menetapkan harga referensi sejumlah komoditas pangan untuk menjaga agar harga tidak bergejolak. Harga referensi cabe merah besar atau keriting oleh pemerintah dipatok Rp 26.300 per kg. Kemudian, harga referensi untuk cabe rawit merah sebesar Rp 28.000 per kg, serta harga referensi bawang merah segar untuk konsumsi sebesar Rp 25.700 per kg.
Melihat pergerakan harga tersebut, seharusnya pemerintah sudah membuka keran impor untuk menurunkan harga sehingga tidak memberatkan konsumen.
Bachrul Chairi Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan menjelaskan, impor bawang merah belum dibuka karena di akhir tahun ini, di dalam negeri sedang panen raya. Menurut Bachrul, panen bawang merah baru dimulai pada September lalu.
Sementara, untuk komoditas cabai, Bachrul bilang impor tidak dibuka karena tidak ada pemasoknya di luar negeri. "Cabai tidak impor karena tidak ada sumbernya," kata Bachrul lewat pesan singkatnya kepada KONTAN, Senin (11/11) kemarin.
Suminto, Staf Pusat Data dan Informasi Pasar Induk Sayuran dan Buah Kramat Jati (PISBKJ) bilang suplai sayuran yang masuk ke pasar terbatas karena musim kemarau. Makanya harga cabai keriting semakin pedas. "Suplai cabai memang semua dari lokal, tak ada yang impor," katanya.
Sukoco, Koordinator Wilayah Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Jawa Timur mengatakan, produksi cabe merah keriting dan cabe merah biasa memang tidak terlalu baik karena anomali cuaca kemarau basah yang melanda dalam waktu yang cukup panjang.
Sukoco menambahkan, dibandingkan dengan kondisi normalnya, produksi kedua jenis cabe tersebut, pada saat ini cenderung berkurang. Bila saat normal produksi cabe mencapai 15 ton per ha, panenan musim ini menyusut hingga hanya tersisa 7 ton per ha.
Sunarto Atmo Taryono, Ketua Umum Dewan Bawang Nasional (Debanas) mengatakan, meski saat ini sedang panen, harga bawang merah tinggi karena biaya produksi untuk tanam bawang naik. Selain petani harus mengeluarkan ongkos lebih akibat anomali cuaca, harga bibit bawang merah juga meroket.
Sunarto menjelaskan, tahun lalu, harga bibit bawang merah mencapai Rp 12.000 per kg. Namun tahun ini, harga bibit bawang mencapai Rp 19.000 per kg.
Pada tahun lalu, harga bawang merah di tingkat petani sebesar Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per kg. Di tahun ini, harga bawang merah melonjak menjadi Rp 15.000 per kg hingga Rp 17.000 per kg. Namun, menurut Sunarto, harga ini sudah lebih rendah ketimbang pada Juli lalu. Di awal panen, harga bawang merah di tingkat petani bisa dipatok sebesar Rp 25.000 per kg.
Menurut Sunarto, panenan bawang merah tahun ini lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu. Jika biasanya produksi nasional 1 juta hingga -1,3 juta ton setahun, tahun ini diperkirakan hanya 60-70% dari target tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News