kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah beri akses data gratis di awal bagi peserta lelang WK migas


Jumat, 02 November 2018 / 18:03 WIB
Pemerintah beri akses data gratis di awal bagi peserta lelang WK migas
ILUSTRASI. Ilustrasi Opini - Skema Baru Lelang Blok Migas


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berusaha untuk menarik investasi di sektor migas. Salah satu caranya lewat pembebasan biaya paket data untuk para peserta lelang.

Menurut Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral Agus Cahyono Adi, banyak perusahaan migas yang mengikuti lelang WK migas yang digelar pemerintah. Namun sayangnya yang mengakses data masih sedikit.

Agus bilang perusahaan migas masih mau membayar US$ 5.000 untuk membeli dokumen lelang sehingga secara otomatis mereka bisa menjadi peserta lelang. Namun dari peserta lelang ini, banyak yang tidak melanjutkan proses akses data karena harus membayar paket data sekitar US$ 30.000-US$ 80.000. Alhasil, rata-rata peserta lelang WK migas yang mengakses data hanya satu perusahaan migas.

"Selama ini, begitu ikut, mau ambil data bayar. Kenyataannya yang mengambil data tidak banyak. Selama delapan tahun, kami lakukan lelang ada 215 lelang, tapi data yang diakses hanya 223 peserta. Artinya kalau di rata-rata setiap kami lakukan lelang WK hanya satu peserta, sebagian besar hanya satu perusahaan," jelas Agus Jumat (2/11).

Dengan kondisi tersebut, pemerintah memutuskan untuk menghilangkan biaya akses paket data WK migas yang dilelang kepada peserta lelang. Diharapkan cara ini ampun menarik lebih banyak investor di sektor hulu migas.

"Kebijakan yang kami keluarkan untuk lelang WK yang selanjutnya, setiap peserta yang sudah ikut lelang, jadi sudah mengambil bid document, untuk mengevaluasi (WK Migas) kami berikan akses datanya dengan tarifnya 0, maksimal US$ 80.000 kami kasih tarif nol,"ujar Agus.

Sayangnya, tarif gratis yang coba diterapkan pemerintah tidak benar-benar gratis. Agus menyebut jika salah peserta lelang yang sudah mengakses data berhasil menjadi pemenang WK migas tersebut, maka pemenang lelang WK migas tetap harus membayar paket data yang diberikan pemerintah.

"Silakan selama masa lelang kami berikan akses. Kalau dia pemenang, baru bayar," ungkap Agus.

Menurutnya, peserta lelang memang tetap membayar paket data karena pada akhirnya dana yang dibayar tersebut akan digunakan untuk mengelola data WK migas lainnya. Saat ini, pemerintah menggandeng Unit Technology Center (UTC) Pertamina untuk mengelola data WK migas di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×