Reporter: Yudho Winarto | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pemerintah mulai menjalankan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG). Pemerintah bahkan sudah memulai proses tender pengadaan converter kit yang diimpor dari Italia, India, dan Korea.
"Kami sekarang memulai proses tendernya," kata Dirjen Migas, Evita Legowo usai menyampaikan laporan kebijakan penghematan energi ke Wakil Presiden Boediono, Senin (18/6).
Evita bilang, Wapres meminta program konversi BBM ke BBG bisa berjalan lancar. Termasuk pengadaan converter kit. "Pak Boediono ingin diyakinkan, bahwa konversi BBM ke BBG bisa berjalan dg lancar," katanya.
Untuk tahap awal, pemerintah mengimpor 15.000 converter kit yang nantinya bakal dibagikan secara cuma-cuma untuk angkutan umum. Rencananya, pembagian converter kit akan dilakukan dalam kurun waktu dua bulan ke depan lagi.
Untuk melancarkan program ini, pemerintah mengaku akan mempersiapkan program pendukung. Salah satunya, pemerintah akan mendorong pengusaha membuka bengkel perawatan converter kit, selain Agen Tunggal Pemegang merek Mobil (ATPM).
Kebijakan lainnya adalah, penambahan SPBG di sejumlah daerah. Pemerintah berencana menambah 33 SPBG di Jawa dan Bali.
Selain menyampaikan laporan konversi BBM ke BBG, Evita juga melaporkan hasil evaluasi kebijakan penghematan energi yang berjalan mulai 1 Juni sampai 10 Juni. Menurut Evita program larangan pembelian BBM untuk mobil dinas pemerintah, BUMN dan BUMD sudah membuahkan hasil.
Dalam laporan Evita, pembelian premium atau BBM subsidi turun 2,4%. Sebaliknya, pembelian pertamax mengalami kenaikan 8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News