kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.378.000   -2.000   -0,08%
  • USD/IDR 16.688   12,00   0,07%
  • IDX 8.561   39,05   0,46%
  • KOMPAS100 1.186   5,67   0,48%
  • LQ45 861   3,34   0,39%
  • ISSI 302   2,58   0,86%
  • IDX30 443   -0,22   -0,05%
  • IDXHIDIV20 513   0,37   0,07%
  • IDX80 133   0,76   0,57%
  • IDXV30 137   0,41   0,30%
  • IDXQ30 142   0,32   0,23%

Pemerintah Cabut Sokongan Dana untuk Proyek Kereta Bandara - Manggarai


Rabu, 02 Juni 2010 / 13:54 WIB
Pemerintah Cabut Sokongan Dana untuk Proyek Kereta Bandara - Manggarai


Reporter: Gentur Putro Jati |

JAKARTA. Pemerintah mencabut government support alias sokongan pemerintah atas proyek kereta bandara yang menghubungkan Bandara Soekarno-Hatta dengan Stasiun Manggarai.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Tundjung Inderawan menjelaskan, dukungan pendanaan Rp 1,5 triliun dari pemerintah untuk menyediakan tanah terpaksa dicabut karena keterbatasan dana.

"Membebaskan tanah warga dari Angke sampai Pluit itu butuh dana sekitar Rp 1,5 triliun. Sementara anggaran Ditjen Perkeretaapian tahun ini saja Rp 3 triliun, tidak mungkin separuhnya diserahkan untuk proyek itu karena kami juga harus membiayai yang lain," kata Tundjung, kemarin.

Karena itulah, Tundjung meminta tiga perusahaan yang sudah lolos tahap prakualifikasi pelaksanaan tender sebelumnya untuk tidak mengandalkan bantuan pemerintah. Ketiganya adalah PT Railink, Mitsui dan China Harbour.

"Kami sudah komunikasikan, jangan terlalu mengandalkan government support. Karena kalau mengandalkan pemerintah, pasti lama jadinya proyek itu. Kami ingin semua pendanaan dari investor, termasuk untuk tanah. Pemerintah hanya membantu menyediakan saja," jelasnya.

Tundjung mengaku tidak khawatir calon investor bakalan kabur begitu mendengar kabar dicabutnya government support atas proyek kereta bandara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×