kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Tender Ulang Proyek Kereta Bandara


Minggu, 02 Mei 2010 / 19:38 WIB
Pemerintah Tender Ulang Proyek Kereta Bandara


Reporter: Gentur Putro Jati |

JAKARTA. Proyek pembangunan jalur kereta api dari Stasiun Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta memasuki babak baru. Pemerintah akhirnya berniat melakukan tender ulang atas proyek yang mangkrak tersebut.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan mengatakan, tender ulang dilakukan karena kondisi arus lalu lintas darat dari dan menuju bandara sudah banyak berubah dibandingkan saat berlangsungnya tender awal. "Jalan tol dulu hanya dua jalur dan sekarang sudah empat jalur. Ini berpotensi mengurangi jumlah penumpang kereta bandara. Karena itu, dokumen prakualifikasi harus diperbaharui," kata Tundjung.

Tundjung berharap tiga perusahaan yang sudah lolos tahap prakualifikasi tender sebelumnya bakal kembali mengikuti tender ulang ini. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Railink, anak perusahaan PT Kereta Api dan PT Angkasa Pura II, Mitsui Corporation dari Jepang, dan China Harbour.

Sebelumnya, ketiga perusahaan ini memang meminta dukungan yang berbeda-beda dari pemerintah. Dukungan tersebut di luar permintaan tanah untuk keperluan konstruksi yang disediakan pemerintah.

Kini, tenaga ahli Badan Perencanaan Pembangunan Nasional tengah melakukan proses pembaharuan dokumen prakualifikasi dengan memakai dana bantuan Bank Pembangunan Asia (ADB). Tundjung memperkirakan, paling cepat Agustus nanti revisi dokumen prakualifikasi itu akan selesai, sehingga tender ulang bisa dilakukan.

Adapun untuk rute, pemerintah telah menetapkan kereta akan melintasi Stasiun Manggarai-Dukuh Atas- Tanah Abang-Duri-Angke-Pluit-Bandara.

Pemerintah memang menganggap jalur kereta sangat dibutuhkan sebagai alternatif bagi penumpang. Nantinya, dana pembebasan lahan akan berasal dari pinjaman lunak berbagai lembaga pembiayaan. Adapun penyediaan kereta akan diserahkan kepada swasta dengan mekanisme kerjasama pemerintah dengan swasta alias public private partnership (PPP).

Sayangnya, Masjraul Hidayat, Direktur Utama Railink belum bisa dimintai komentar mengenai tender ulang proyek ini.

Proyek rel bandara Soekarno Hatta memiliki panjang 30,3 kilometer. Proyek ini diperkirakan menelan dana hingga Rp 4,6 triliun. Proyek ini sejatinya digarap sejak 2007 lalu. Semula, pemerintah menargetkan kereta dari stasiun Manggarai menuju Soekarno Hatta sudah bisa beroperasi tahun lalu. Namun, realisasinya beberapa kali tertunda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×