kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah diminta replanting perkebunan sawit


Rabu, 05 Februari 2014 / 18:35 WIB
Pemerintah diminta replanting perkebunan sawit
ILUSTRASI. Ilustrasi harga emas siang ini, Kamis (15/9/2022), produksi Antam dan UBS di Pegadaian. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Guna terus mendorong peningkatan produksi minyak sawit, pemerintah diharapkan melakukan program replanting atau penanaman pohon sawit kembali. Khususnya bagi petani sawit independen.

Pasalnya, dengan perawatan yang minim dan keterbatasan pembiayaan produktifitas minyak sawit dari para petani tersebut hanya sekitar dua ton per ha-tiga ton per hektare (ha) saja.

Daud Dharsono, Presiden Direktur PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk mengatakan, setidaknya luasan lahan perkebunan sawit yang harus di replanting tersebut mencapai dua juta ha. Dia menghitung, biaya replanting yang harus dikeluarkan mencapai US$ 8.000 per ha. "Oleh sebab itu perlu adanya dukungan," ujar Daud, Rabu (5/2).

Padahal, bila dikelola dan dirawat dengan baik produktifitas CPO dapat menghasilkan dua kali lipat. Daud bilang, bila menggunakan Good Agricultural Practices (GAP) maka produksi CPO dapat mencapai hingga 7,5 ton per ha.

Sekedar gambaran saja, luas areal perkebunan sawit di Indonesia saat ini mencapai 9 juta hektare (ha). Dari jumlah tersebut 50% dimiliki oleh swasta, seluas 8% dimiliki pemerintah, dan sisanya milik petani rakyat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×