kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah dorong tempat charger baterai


Selasa, 14 Agustus 2018 / 11:01 WIB
Pemerintah dorong tempat charger baterai
ILUSTRASI. Pertamina Green Energy Station


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyatakan serius mendukung pengembangan mobil listrik. Salah satu bentuk dukungannya adalah ikut mendorong berdirinya infrastruktur Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) agar memudahkan pengisian baterai kendaraan.

Beberapa perusahaan yang telah menyatakan minat untuk membangun SPLU diantaranya PT Pertamina (Persero). Perusahaan pelat merah ini akan membuka SPLU di Kuningan, Jakarta Selatan.

Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito bilang, SPLU tersebut berkapasitas 7.000 Volt Amphere (VA)-15.000 VA. Untuk merealisasikan pekerjaan ini Pertamina akan menggandeng BMW Group Indonesia untuk membuat project green energy station (GES). "Akan kami luncurkan September," terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (13/8).

Namun, karena proyek ini ini masih tahapan awal, Adiatma belum bersedia memberikan perincian rencana pengembangan bisnis ke depan. Yang jelas, Pertamina melihat dengan menggandeng BMW Pertamina ingin ke depan bisa menghadapi pergeseran tren dunia otomotif global yang kini mulai bergeser dari penggunaan bahan bakar berbasis fosil ke energi terbarukan seperti listrik.

"Pertamina akan terus bekerja sama dengan pihak lain untuk mengembangkan konsep ini, baik dalam teknologi nya, maupun kemudahan mengakses," kata Adiatma.

Selain Pertamina, PLN mengklaim lebih dulu menggarap bisnis ini. Direktur Perencanaan Korporat PLN Syovfi Felienty Roekman bilang, saat ini, PLN sudah punya beberapa SPLU di Pulau Jawa dan di luar Jawa. Namun kapasitasnya masih kecil atau belum fast charging.

Kapasitas SPLU milik PLN sebesar 1.000-an VA. Syovfi menargetkan sampai akhir 2018 ini, PLN bisa membangun SPLU dengan kalasitas 3.000-an VA. "Kami menyiapkan yang fast charging, karena kebutuhannya besar," katanya kepada Kontan.co.id.

Menurut Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Andy Noorsaman Sommeng pemerintah juga akan melibatkan pihak swasta untuk membangun SPLU. dan berharap mereka punya teknologi yang bagus. "Tidak hanya BUMN saja, karena teknologinya kan cepat berkembang," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×