kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.245   -50,00   -0,31%
  • IDX 7.058   -7,46   -0,11%
  • KOMPAS100 1.055   -0,32   -0,03%
  • LQ45 828   -2,22   -0,27%
  • ISSI 215   0,06   0,03%
  • IDX30 424   -0,85   -0,20%
  • IDXHIDIV20 513   -0,64   -0,13%
  • IDX80 120   -0,16   -0,13%
  • IDXV30 125   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,11   -0,08%

Pemerintah jamin minyak goreng aman


Senin, 06 April 2015 / 17:10 WIB
Pemerintah jamin minyak goreng aman
ILUSTRASI. Promo Sociolla Spesial Nacific Periode s/d 9 November 2023.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) memastikan pasokan minyak goreng domestik tetap aman setelah adanya program pengembangan industri biodiesel. Optimisme itu disampaikan Kemdag berkat adanya jaminan dari asosiasi perkebunan kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang menilai produksi CPO dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan.

Menteri Perdagnagan Rachmat Gobel mengatakan pasokan CPO untuk kebutuhan dalam negeri tahun 2015 ini terjamin, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Ia mengatakan target produksi CPO 2015 sebanyak 30 juta ton, dimana 5 juta ton digunakan untuk kebutuhan domestik nonbiodiesel dan 5 juta ton digunakan untuk program biodiesel sementara sisanya 20 juta ton diekspor. "Jadi pasokan minyak goreng kami pastikan aman," ujar Rachmat, Senin (6/4).

Rachmat menjelaskan, konsistensi pemerintah mengembangkan industri biodiesel secara permanen tidak akan mengganggu kebutuhan minyak goreng dalam negeri dan produk turunannya CPO lainnya yang biasanya digunakan untuk kebutuhan lokal. Di sisi lain, pemerintah juga mendukung inisiatif mandatori biodiesel berbasis sawit sebesar 15% (B-15) pada solar.

Sebab Kemdag mencatat produksi CPO terus berkembang lebih cepat dibandingkan permintaan internasional. Maka dengan adanya pungutan atau CPO Fund harga minyak goreng makin stabil dan berkurangnya impor BBM membuat nilai rupiah makin stabil dan devisi bertambah. Salah satu kebibjakan ekonomi pemerintah saat ini adalah menambah penggunaan bahan bakar nabati (biofuel) hingga 20% untuk menghemat devisi impor solar.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Asmar Arsjad mengatakan mendukung upaya pemerintah mengenakan pungutan bagi produk eskpor CPO yang nantinya digunakan untuk pengembangan industri biodiesel. Sebab bila industri biodiesel berkembang, maka harga CPO akan meningkat termasuk Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani.

"Kami ingin pengembangan produk biodiesel dilakukan secepatnya dan dananya benar-benar diambil dari pungutan CPO dan bukan digunakan untuk yang lain," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×