Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) dan Kementerian Pertanian (Kemtan) akan fokus untuk membangun citra positif terhadap industri kelapa sawit di Indonesia. Saat ini, dua wakil menteri yaitu Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar, dan juga Wakil menteri Pertanian Menteri Bayu Krisnamurti sedang berada di Frankrut, Jerman untuk mengemban tugas tersebut.
Untuk mengatasi penilaian kelapa sawit Indonesia, pemerintah tak cukup hanya menyelesaikan di dalam negeri saja tetapi juga harus di luar negeri juga. “Dua wakil menteri sekarang berada di Jerman untuk melakukan pertemuan dengan World Bank,” kata Deddy Saleh di Jakarta, Jumat (3/9). Selain bertemu dengan World Bank, dua wakil menteri itu juga akan bertemu dengan konsumen CPO yang ada di Eropa.
Deddy mengaku, isu lingkungan yang menimpa Indonesia yang digemborkan oleh Greepeace tersebut bukanlah cerminan dari industri kelapa sawit secara keseluruhan. Pemerintah khawatir, kasus yang menimpa PT SMART Tbk berpotensi mengganggu industri CPO lainnya. Efek dominonya, kasus ini akan berujung pada anjloknya kinerja ekspor CPO dari Indonesia karena CPO merupakan salah satu produk unggulan ekspor Indonesia. “Untuk itu imej yang positif harus dibangun; tidak hanya pada produsen saja tetapi juga bagi pemakainya,” kata Deddy.
Menurut Deddy, CPO kerap menjadi sasaran empuk serangan dari berbagai kalangan dengan berbagai alasan; termasuk adanya kepentingan perdagangan lantaran ada begitu banyak banyak kompetitor yang kalah bersaiang.”Dulu di CPO dipermasalahkan adalah kolesterol, sekarang sudah selesai dan masuk lagi soal lingkungan,” ungkap Deddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News