kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah menolak ada tambahan kuota impor daging


Sabtu, 24 November 2012 / 08:18 WIB
Pemerintah menolak ada tambahan kuota impor daging
ILUSTRASI. 4 Rekomendasi Tone Up Cream Membuat Kulit Cerah Seketika


Sumber: Reuters | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pemerintah Indonesia telah menolak permohonan penambahan impor daging sapi dari Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Hal ini disampaikan oleh salah satu kelompok pengimpor daging sapi di Jakarta, Jumat (23/11).

Sebelumnya, kelompok pengimpor sapi meminta adanya tambahan pasokan impor karena adanya kenaikan harga daging sapi di dalam negeri. Namun hal itu tidak tidak disetujui, dan pemerintah Indonesia tetap mempertahankan kebijakan pemangkasan kuota impor sapi tersebut.

Saat ini, harga daging sapi naik tinggi di Jawa. Akibatnya, banyak konsumen berusaha keras mencari pasokan tambahan daging, terutama dari impor. Namun, salah satu pejabat Kementerian Pertanian menyatakan, impor daging sapi akan menjadi bumerang bagi Indonsia.

Pengurangan impor daging berdampak pada harga daging di dalam negeri yang melambung tinggi. Sarman Simanjorang, ketua badan komite perdagangan daging di Jakarta bilang, kebijakan pemerintah memangkas alokasi impor itu harus dikaji ulang lagi agar pasokan dan harga daging sapi kembali normal

"Itulah mengapa kami harus mengevaluasi kebijakan," tambahnya di sela-sela sebuah panel industri daging sapi di ibukota Indonesia. "Kami mengusulkan agar pemerintah menambah 30.000 ton kuota impor daging sapi, tetapi pemerintah menolak hal itu," jelas Sarman.

Harga daging sapi di daerah Jawa saat ini naik dari Rp 65.000- Rp 70.000 per kg menjadi Rp 105.000 per kg. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Senin.

"Departemen Pertanian menyatakan bahwa Indonesia memiliki surplus daging sapi 20.000 ton, tetapi pelaku bisnis tidak percaya," tambah Simanjorang, yang kelompoknya memiliki lebih dari 4.000 anggota, di antaranya produsen daging sapi atau sapi, importir, industri pengolahan dan pengecer di ibukota .

Indonesia mengkonsumsi sekitar 430.000 ton daging sapi tahun 2011 dan ini diperkirakan naik 13% tahun ini, karena naikknya tingkat kemakmuran penduduknya.  Konsumsi daging sapi tahun depan diprediksi mencapai 550.000 ton.

Joni Liano, Direktur Eksekutif Asosiasi Feedlot Indonesia (Apfindo) bilang, pasokan domestik terlihat hanya mampu menyediakan hanya 432.000 ton. Sisanya, daging sapi di impor dari Australia, Selandia Baru dan Kanada.

Dalam upaya untuk memerangi kenaikan harga pangan pada awal tahun ini, Indonesia mengatakan akan memperluas pekerjaan pengadaan Bulog beras nasional lembaga, untuk menyertakan item makanan lainnya, termasuk daging sapi. Awal tahun lalu, Indonesia mengeluarkan kuota impor 90.000 ton daging sapi dan impor 600.000 sapi bakalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×