kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah optimistis investasi kilang minyak di dalam negeri masih menarik


Selasa, 09 Juni 2020 / 19:55 WIB
Pemerintah optimistis investasi kilang minyak di dalam negeri masih menarik
ILUSTRASI. Foto udara kawasan Kilang RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kordinasi Kemaritiman dan Investasi menyadari betul tantangan pengembangan kilang minyak dan gas bumi (migas) tanah air, seperti perubahan investor hingga mafia migas.

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Kemaritiman dan Investasi Purbaya Yudhi Sadewa menuturkan investasi kilang masih sangat menarik kendati dihadapkan sejumlah tantangan.

Baca Juga: SKK Migas: Pertamina bakal mengelola Blok Rokan sesuai rencana kerja semula

"Saya masih optimis investasi kilang masih jalan kalau dikawal dengan baik. Apalagi investasi kilang (tergolong) besar. Kita berhadapan dengan mafia migas. Kalau kita kawal ini bisa berjalan dengan baik," terang Purbaya dalam diskusi virtual, Selasa (9/6).

Sayangnya, Purbaya tak merinci soal mafia migas dalam berbagai proyek kilang tanah air. Purbaya menambahkan, pada kondisi harga minyak yang fluktuatif wajar bagi sejumlah negara menarik diri dan menahan diri untuk investasi.

Baca Juga: Pengembangan energi terbarukan tetap perlu dilakukan meski ada pandemi corona

Asal tahu saja, sejauh ini Pertamina kehilangan dua calon partner untuk proyek kilangnya. Yaitu Saudi Aramco untuk proyek Kilang Cilacap dan Perusahaan migas asal Oman, Overseas Oil and Gas (OOG) untuk proyek Kilang Bontang.

Purbaya menjelaskan, masih ada sejumlah pihak yang tertarik berinvestasi untuk proyek kilang. Yang terbaru, perusahaan asal Tiongkok disebut bakal berinvestasi untuk proyek Kilang di Batam dengan investasi mencapai US$ 6 miliar hingga US$ 8 miliar. "Abu Dhabi tertarik juga di Balongan maupun Dumai. Semangat investasi di kilang masih cukup besar," tandas Purbaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×