kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah sepakat perpanjangan kontrak WK Pangkah dengan gross split


Jumat, 18 Oktober 2019 / 21:34 WIB
Pemerintah sepakat perpanjangan kontrak WK Pangkah dengan gross split
ILUSTRASI. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar (kiri)


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Selain penandatanganan kontrak wilayah kerja (WK) Migas West Ganal, pemerintah juga telah menyetujui perpanjangan kontrak WK Pangkah dengan skema bagi hasil gross split.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) merestui perpanjangan kontrak pada WK Pangkah dengan durasi perpanjangan 25 tahun.

WK Pangkah dioperatori Saka Indonesia Pangkah Limited (65%), dan Saka Indonesia Pangkah BV (25%) serta Saka Pangkah LLC (10%).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya terbuka untuk komunikasi lanjutan dengan para konsorsium demi berjalannya komitmen kerja pasti.

"Kalau ada perubahan yang bisa untuk optimalkan apa yg sudah menjadi komitmen, tentu kami terbuka asal lebih baik. Misalnya dipercepat investasinya misalnya perubahan program dengan mengikuti prosedur yang berlaku," jelas Dwi, Jumat (18/10).

Baca Juga: Kontrak WK Migas West Ganal dengan skema bagi hasil gross split diteken

Adapun, Komitmen Kerja Pasti (KKP) 5 Tahun Pertama pada WK Pangkah meliputi 5 Studi G&G; Akuisisi Data Seismik 3D 500 km2; dan 4 sumur eksplorasi. Besaran komitmen pasti yang dibayarkan mencapai US$ 64,05 juta dan bonus tanda tangan mencapai US$ 6 juta.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Migas ESDM Djoko Siswanto mengungkapkan proses perpanjangan kontrak WK Pangkah menjadi yang tercepat sejauh ini.

"Ini proses tercepat sedunia. Suruh bayar hari ini, (langsung) bayar juga," terang Djoko. Perpanjangan kontrak ini sudah meliputi pemberian porsi hak partisipasi sebesar 10% bagi Badan Usaha Milik Daerah.

Direktur Utama Saka Energi Indonesia Nofriadi mengungkapkan pihaknya tidak keberatan dengan perubahan skema dari cost recovery menjadi gross split.

"Kita harus dukung saja, tidak ada masalah, kami melihat masih ada potensi sehingga kami ajukan perpanjangan," ujar Nofriadi.

Sayangnya, Nofriadi masih enggan buka-bukaan soal besaran potensi cadangan pada WK Pangkah.

Kendati demikian, Nofriadi memperkirakan pada akhir tahun depan, produksi Blok Pangkah dapat mencapai 8.000 barel oil per day (bopd).

"Bisa jadi 8.000 barel. Itu dua lapangan yang harus hidup yaitu West Pangkah dan Sedayu," jelas Nofriadi.




TERBARU

[X]
×