Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pemerintah sedang mencoba untuk meningkatkan cadangan minyak hingga mencapai 30 hari dengan kebutuhan cadangan minyak sebanyak 45 juta barel. Agar peningkatan cadangan minyak terealisasi, dibutuhkan dana investasi mencapai US$ 17 miliar.
Dana investasi untuk membangun tangki minyak tersebut dianggap terlalu besar jika harus menggunakan APBN. Untuk itu pemerintah mengundang swasta baik perusahaan dalam negeri maupun luar negeri untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan tangki minyak.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM, Sujatmiko mengatakan pemerintah juga telah membicarakan rencana tersebut dalam diskusi antara Menteri ESDM dengan para anggota Kamar Dagang Indonesia (Kadin) yang berlangsung pada Kamis (10/3). Dalam pertemuan tersebut, pemerintah pun mendorong pembangunan tangki minyak di dalam negeri.
"Skema yang terbaik membangun tangki di dalam negeri, sehingga mendorong industri lokal untuk ikut membangun," ujarnya pada Kamis (10/3).
Saat ini pemerintah sedang menyelesaikan roadmap pembangunan tangki minyak, yang diharapkan bisa selesai pada tahun ini.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, IGN Wiratmaja Puja mengatakan, dalam roadmap tersebut, pemerintah merumuskan agar rencana pembangunan tangki bisa tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan bisa dibangun secara ekonomis.
"Intinya harus dekat sama kilang dan dekat sama konsumennya, juga deket sama pelayaran. Jangan sampai sulit dijangkau tangkinya,"kata Wiratmaja pada Selasa (8/3) di Gedung DPR/MPR RI Jakarta.
Selain kriteria tersebut, pemerintah juga tengah menyusun integrasi pemilik tangki, suplai crude BBM, dan perusahaan yang akan menjadi offtaker. Mengingat adanya ketertarikan dari negara seperti Arab Saudi, Iran, dan Kuwait dalam beeinvestasi tangki minyak di Indonesia.
"Pembangun tangki boleh dilakukan swasta, yang operasikan boleh swasta. Tapi mayoritas tetap Pertamina,"kata Wiratmaja.
Selain membangun tangki di dalam negeri, pemerintah juga berencana menggunakan tangki minyak milik swasta. Sujatmiko menyebut ada sejumlah tangki yang bisa dimanfaatkan seperti tangki minyak miliki PT PLN (Persero), perusahaan-perusahaan tambang, dan perusahaan swasta lainnya.
"Inginnya kami menyimpan didalam negeri. Kami sedang cek tangki-tangki mana saja yang available," tandas Sujatmiko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News