kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.921   9,00   0,06%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) akan mengerek permintaan properti


Senin, 04 Oktober 2021 / 06:05 WIB
Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) akan mengerek permintaan properti
ILUSTRASI. Pradesain Istana Negara berlambang burung Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) karya seniman I Nyoman Nuarta.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Managing Partner of Strategic Advisory Coldwell Banker Tommy H Bastami menilai pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur tentunya akan berdampak pada perkembangan sektor propert

“Adanya aktivitas baru dan pertambahan jumlah penduduk akan diikuti oleh kebutuhan akomodasi hunian dan properti komersial,” ujar Tommy kepada Kontan.co.id, Minggu (3/10).

Dia mengatakan, sesuai rencana yang disampaikan pemerintah, dalam jangka pendek akan ada kebutuhan untuk 400.000 pekerja pemerintah yang akan berlokasi sampai tahun 2030.

Sedangkan untuk jangka panjang diperkirakan jumlah penduduk di IKN baru akan mencapai 2,75 juta hingga tahun 2045.

Baca Juga: Terkait proyek di Ibu Kota Negara Baru, ini kata Intiland Development (DILD)

Tommy juga memprediksikan dalam jangka pendek pengembangan properti akan sangat signifikan dalam rangka menunjang aktivitas pemerintahan dan hunian serta fasilitas komersial dalam IKN baru.

“Selain pembangunan gedung-gedung pemerintahan, dalam mengantisipasi permintaan baru untuk sektor hunian dan fasilitas komersial penunjangnya akan menarik investor untuk mengembangkan properti di IKN baru,” katanya.

Adapun sejalan dengan pertumbuhan berbagai aktivitas di IKN baru, permintaan terhadap sektor properti diperkirakan akan terus tumbuh dalam jangka waktu menengah. Di antaranya seperti hunian, retail, hotel, gedung perkantoran dan fasilitas MICE.

Namun, dia bilang apabila berkaca kepada beberapa ibukota baru di negara lain seperti Brasilia di Brasil, Canberra di Australia, Putrajaya di Malaysia, pertumbuhan properti secara jangka panjang tidak akan sepesat pada awal pengembangannya.

“Apalagi jika IKN tersebut hanya benar2 berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan berbagai penunjangnya tanpa ada basis ekonomi utama lainnya di dalamnya,” ungkapnya.

Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) bidik proyek di Ibu Kota Negara Baru

Sehingga menurutnya perlu dipertimbangkan adanya basis ekonomi utama lainnya yang dapat memberikan percepatan bagi pertumbuhan IKN dalam jangka panjang.

Adapun di samping kesempatan yang diperoleh para pengembang properti dari pertumbuhan yang terjadi di IKN baru, terdapat beberapa tantangan bagi pengembang, khususnya dalam menyediakan produk yang sesuai dengan profil dan preferensi permintaan.

“Karena sebagian besar dari mereka berasal dari kota2 yang sudah jauh lebih establihed dari IKN baru itu sendiri,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×