kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,25   -3,11   -0.33%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemprov Jateng targetkan bauran EBT mencapai 21,32% pada 2025


Selasa, 16 Februari 2021 / 18:46 WIB
Pemprov Jateng targetkan bauran EBT mencapai 21,32% pada 2025
ILUSTRASI. Foto udara kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menargetkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) pada tahun 2025 mendatang mencapai 21,32%.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutannya yang dibacakan Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Jateng Prasetyo Ari Wibowo mengungkapkan rencana ini telah dituangkan dalam Rencana Umum Energi Daerah (RUED). Nantinya bauran EBT juga diharapkan meningkat menjadi sebesar 28,82% pada 2050 mendatang.

"(Dalam) rencana umum kebijakan dan target ditetapkan ketercapaian EBT pada 2025 sebesar 21,32%," ujar Ganjar dalam gelaran acara Central Java Solar Day yang digelar virtual, Selasa (16/2).

Ganjar melanjutkan, langkah mendorong bauran EBT dilakukan secara masif di sektor instansi pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

Salah satunya lewat implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. "Kami sedang memasifkan PLTS atap di semua kantor pemerintahan di Jateng. Kami gunakan untuk memanfaatkan energi gratis dan juga mengantongi penghematan," terang Ganjar.

Baca Juga: Pemerintah sosialisasikan regulasi penerapan modul PV silikon kristalin untuk PLTS

Ganjar menambahkan, langkah lainnya yakni dengan mendorong pemanfaatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Selain itu, penggunaan gas juga mulai dikonversi dengan pembangunan jaringan gas rumah tangga.

Menurut Ganjar, ada sejumlah potensi EBT yang dapat dimaksimalkan di wilayah Jawa Tengah antara lain panas bumi, Air, Biofuel, Biomasa, Biogas dan PLTS. "PLTS saja, itu potensinya bisa mencapai 4,50 kwh. Dan untuk kapasitas terpasang PLTS di Jateng saat ini sebesar 5,6 MW," lanjut Ganjar.

Ganjar melanjutkan, tantangan dalam implementasi PLTS atap secara masif yakni masih minimnya pemahaman di lingkup masyarakat. Padahal pengembangan PLTS Atap dinilai potensial pasalnya adanya teknologi yang terbuka, mitra yang handal serta skema pembayaran yang diklaim bervariasi.

Ia pun memastikan, pengembangan EBT jadi salah satu roadmap utama pembangunan di Jateng. "Ini jadi salah satu solusi agar tidak bergantung dengan fosil," pungkas Ganjar.

Selanjutnya: Realisasi bauran EBT baru 11,31% di tahun 2020, ini upaya dari Kementerian ESDM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×