kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.205   -50,00   -0,33%
  • IDX 7.776   32,73   0,42%
  • KOMPAS100 1.211   18,46   1,55%
  • LQ45 985   12,06   1,24%
  • ISSI 229   2,52   1,11%
  • IDX30 504   7,40   1,49%
  • IDXHIDIV20 609   9,30   1,55%
  • IDX80 138   1,54   1,13%
  • IDXV30 142   0,84   0,59%
  • IDXQ30 169   2,23   1,34%

Pemprov Papua ajak investor China Bangun hydro power


Kamis, 06 Januari 2011 / 21:12 WIB


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengajak pengusaha China untuk berinvestasi pada proyek Hydro Power di Sungai Memberamo, Jayapura. Proyek pembangkit listrik itu akan dipergunakan untuk mendukung kawasan industri yang akan di bangun di kota itu.

Ajakan itu disampaikan oleh Gubernur Papua, Barnabas Suebu dalam pertemuan dengan Duta Besar China untuk Indonesia bersama sembilan wakil perusahaan asal China yang berminat investasi di Papua, Kamis (5/1).

Kapuskom Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Bambang S Ervan yang juga mengikuti pertemuan tersebut mengatakan, pembangkit listrik yang akan dibangun itu memiliki kapasitas 10.000 megawatt. "Pembangunan hydro power itu untuk menyediakan pasokan listrik di industrial park yang akan dibangun," ungkap Bambang.

Industrial park yang berada di kawasan Bongrang itu dipersiapkan untuk bisa menampung sekitar 1.000 pabrik. Sejauh ini, menurut Bambang, sudah ada sejumlah investor yang memastikan akan membangun pabrik di sana. Dari mereka saja, pasokan listrik yang dibutuhkan sudah mencapai 2.000 megawatt.

Secara umum, Pemprov Papua mengajak investor ikut terlibat dalam pengembangan empat wilayah perekonomian di sana yaitu Jayapura, Merauke, Timika dan Biak. Pembangunan kawasan ekonomi itu juga akan diikuti dengan pembangunan infrastruktur transportasi berupa pelabuhan dan bandara.

Untuk infrastruktur transportasi, investor China diajak untuk mengembangkan bandara Sentani dan Biak. Selain itu, investasi asing juga dibutuhkan untuk pengembangan pelabuhan Depapre. Investor China sendiri menurut Bambang menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Papua. Untuk itu, ke depan akan dilakukan pertemuan lanjutan untuk membicarakan masalah investasi yang lebih teknis.

Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan pembangunan infrastruktur transportasi di Papua untuk mendukung pengembangan kawasan ekonomi itu dititikberatkan pada wilayah Jayapura di Pelabuhan Depapre. "Pengembangan kawasan ekonomi strategi itu sesuai dengan blueprint yang ditetapkan pemerintah pusat," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP)

[X]
×